Manado – Wow, bisnis esek-esek kian marak di Kota Manado, dengan modus yang beranekaragam pula. Satu diantaranya yang berkedok kos-kosan. Tak tanggung-tanggung, hal tersebut sudah menjadi rahasia umum masyarakat sekitar.
Merasa ada yang tidak beres, seorang ibu yang juga kepala lingkungan menceritakan kepada BeritaManado.com, suatu kisah prostitusi yang terjadi di lingkungannya.
Berawal dari sebuah rumah tinggal yang menjadi tempat esek-esek, kemudian berganti di lokasi kos-kosan.
“Dulu, itu di dalam rumah. Kita datangi dorang, kita bilang bagus-bagus supaya dorang sadar. Akhirnya dorang sadar dan pulang ke daerah mereka. Eh, ini so ada lagi di kos-kosan,” kata Pala pada BeritaManado.com
Sebelumnya, Pala itu tidak percaya ada tempat kos esek-esek di lingkungannya, namun saat dia telusuri, ternyata memang ada sesuai informasi yang diterimanya. “Kita heran, ini perempuan kerja nda jelas dimana, kong banyak tamu. Dia bayar doi kos pake doi apa?,” ujar Pala
Pala pun yakin, ada beberapa tamu yang sering datang adalah pejabat di teras Pemkot Manado. “Ada pejabat yang ja datang,” kata Pala yang tidak menyebutkan nama pejabat itu.
Sebagai aparat pemerintah, Pala itu pun sempat mendengar kabar, kalau suaminya sering pergi ke lokasi tempat kos tersebut. “Saya dengar suami saya sering kesana, tapi itu tidak benar,” tandas Pala itu.
Diketahui, pihak Pemkot Manado melalui kelurahan telah mendata warga penghuni tempat kos termasuk warga kontrakan rumah. Pihak Discapil pun telah menegaskan, warga yang tidak punya KTP akan dikenakan sanksi administrasi dan denda Rp 50 ribu.
Sementara pihak Dispenda Kota Manado, mengakui, para pemilik tempat kos, paling ‘kapala batu’ membayar pajak tempat kos. Sebelumnya juga, Wawali Kota Manado, Harley Mangindaan turun langsung melakukan sidak di sejumlah tempat kos. (robintanauma)