Tahuna — Sangat memprihatinkan apa yang dialami seorang lansia asal Kampung Nagha II Kecamatan Tamako.
Karena gaji tidak dibayarkan seorang majikan bekerja di Manado, nenek Arinje umur 72 Tahun mengasingkan diri di dalam gua yang ada di pegunungan Sahandarumang selama 24 tahun.
Jarak gua tersebut sangat jauh dari pemukiman masyarakat dan selama ini pihak keluarga selalu mengantar makanan yang harus ditempuh berjalan kaki selama 5 Jam, Nenek Arinje dulunya merupakan jemaat GMIST Petra Nagha 2.
“Arinje jemaat GMIST petra dulunya, kami tidak tahu mengapa sampai saat ini tidak mau turun juga ke kampung padahal semua cara sudah kami tempuh,” tutur Pdt Selvi Lombote Harinda Sth Ketua Jemaat GMIST Petra Nagha II.
“Mewakili pihak keluarga saya meminta kepada Sinode GMIST mau membantu menjemput Arinje supaya mau turun dari gunung, kasihan sudah tua sendiri dalam hutan,” kata Harinda.
Hal ini ditanggapi serius oleh sinode GMIST memalui Pdt Makasar Sth, yang merencanakan penjemputan dilaksanakan hari Sabtu namun ditunda menunggu hasil koordinasi pihak keluarga dengan Arinje.
Berdasarkan hasil kordinasi pihak keluarga dan seluruh jemaat GMIST Petra Nagha 2 akhirnya diputuskan Senin (8/12/2014) seluruh rombongan Sinode GMIST dan Jemaat Petra dan pihak keluarga akan bersama-sama menjemput Arinje di Gunung Sahandarumang.
”Hari Senin dipastikan kami bersama rombongan akan menjemput Arinje, selain sebagai jemaat GMIST kami merasa terpanggil untuk turun ke lokasi melihat apa yang Arinje inginkan,” terang Makasar.(gun)