RSUD Bolmut
Boroko, BeritaManado.com – Ketidakhadiran direktur RSUD Bolmut dr. Winny Soewikromo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) lintas komisi di DPRD Bolmut membuat para wakil rakyat putus asa.
Anggota Komisi III DPRD Bolmut Suriansyah Korompot bahkan sampai menilai direktur RSUD Bolmut ‘sakti’.
“Apakah dirut memang ‘sakti’. ‘sakti’ sekali?. Ini tentu menimbulkan pertanyaan bagi kami (DPRD, Red),” kata Mas Brow sapaan akrab dari Suriansyah Korompot.
Menurut Suriansyah, ini merupakan pembangkangan, padahal undangan RDP sudah disampaikan dari kemarin, namun tidak ditanggapi.
“BKKP harus menindak tegas. Rekomendasikan ke pimpinan, jangan serta merta mengiyakan apa yang pimpinan katakan, walaupun itu salah,” bebernya.
Ditempat yang sama, anggota DRPD Bolmut Budi Setiawan Kohongia menilai ketidakhadiran Dirut RSUD Bolmut merupakan penghinaan terhadap lembaga.
“Ini adalah hal yang tak bisa dibiarkan,” ucap politisi Gerindra itu.
Padahal, sambung Budi Setiawan, apa yang akan dibahas sangatlah penting, sebab merupakan tuntutan masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Bolmut (AMPB) beberapa waktu lalu.
“Maka sudah seharusnya wajib kehadiran dari Dirut itu sendiri di RDP kali ini,” ujarnya.
Senada diuraikan anggota DPRD Bolmut Juldin Bolota, menurutnya Dirut tak menghormati undangan Lembaga DPRD.
“Ini membuktikan, Dirut harus segera ditindak tegas,” tambah Politisi PAN ini.
Menanggapinya, Asisten III Setda Bolmut Uten Datunsolang menyampaiakan terkait ketidakhadiran Dirut RSUD Bolmut.
Ia menuturkan beberapa saat sebelum RDP dimulai nomor handphone milik Dirut diluar jangkauan atau tidak aktif.
“Kemudian kami menelpon orang terdekatnya yakni salah satu staf di RSUD, selanjutnya sudah bisa terhubung, Dirut pun mengatakan bahwa ia tidak bisa menghadiri RDP tersebut, diakibatkan sedang dalam pemeriksaan Inspektorat,” tutupnya.
Sebagai bahan informasi, AMPB Bolmut beberapa waktu lalu telah melakukan aksi di depan kantor DPRD Bolmut dan kantor Bupati Bolmut.
Massa menuntut agar Dirut RSUD Bolmut dicopot dari jabatannya.
Alasan mereka menuntut pencopotan menyusul beberapa kejadian yang sering terjadi di RSUD Bolmut sejak tahun 2019 lalu.
(Nofriandi Van Gobel)