Manado – Keberadaan uang logam pecahan Rp. 100 mulai ditolak masyarakat.
Seperti yang terpantau wartawan BeritaManado.com di terminal Karombasan, Jumat (6/1/2017) siang, seorang penumpang yang baru turun dari angkutan kota mikrolet jurusan Paal Dua – Karombasan menolak uang pengembalian seribu rupiah dalam bentuk pecahan 100 rupiah dari sopir angkot.
“Oh logam seratusan kote, ambe for ngana jo,” tutur penumpang tersebut dengan dialeg khas Manado.
Kepada wartawan BeritaManado.com, sang sopir mengaku sikap penumpang seperti itu sudah sering dialaminya.
Menurutnya, penumpang angkot cenderung tidak mau lagi menerima uang pengembalian pecahan 100 rupiah.
“Sudah sering seperti itu, sekitar 60 persen penumpang menolak, mungkin sudah saatnya pemerintah memikirkan apakah masih bisa uang pecahan 100 rupiah itu beredar,” harap sang sopir. (SupitReel)