Manado – Permasalahan pelayanan kesehatan masyarakat Desa Buyat tampaknya menjadi point penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah karna ternyata jaminan kesehatan di Rumah Sakit Ratatotok belum bisa menjadi bagian warga miskin Desa Buyat. Hal ini terungkap pada saat rapat mediasi pemenuhan hak atas kesehatan Warga Desa Buyat oleh pemerintah Republik Indonesia di Kantor Gubernur Jumat, (03/02)
Masalah tersebut langsung disampaikan oleh Alex Polii yang mewakili Warga Desa Buyat mengeluhkan pelayanan kesehatan oleh warga, pada hal dengan adanya fasilitas rumah sakit (RS) Ratatotok yang disebut-sebut RS terlengkap dan termewah diseluruh Kabupaten yang ada di Sulut bahkan Indonesia ternyata “tidak bisa memberikan pelayanan” kepada warga buyat kategori tidak mampu. Warga juga mempertanyakan tanggung jawab pemerintah mengenai anggaran hibah PT. Newmont Minahasa Raya (NMR) yang diperuntukkan bagi pelayanan kesehatan dan pembangunan warga desa tersebut.
“Saya mau menyampaikan persoalan yang terjadi pada bulan Juni orang tua saya masuk rumah sakit (Ratatotok) pada Tahun 2011, sampai di rumah sakit belum dirawat oleh dokter sudah disuruh rujuk, orang tua saya sudah tidak makan dan tidak minum. Terjadi perdebatan antara dokter dengan saya dan orang tua saya rasa takut, dia bilang lebe bae pulang dirumah jo. Saya mendengar rumah sakit itu bagus dan mewah tapi tidak menyembuhkan penyakit kalu menurut saya, karna tidak sampai dirawat orang tua saya langsung meninggal.” Ujar Polii
Ia menambahkan “saya tidak mampu menyembuhkan orang tua saya, saya juga korban pengambilan tanah oleh perusahaan (NMR) yang pada saat itu sudah tidak bisa bekerja sabagai petani.” Kata Polii. (jrp)