Lihunu – Warga wilayah kepulauan di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) darurat air bersih.
Menurut pengakuan sejumlah warga, untuk memenuhi kebutan sehari-hari baik mencuci, mandi bahkan makan dan minum, warga bergantung pada air hujan.
“Kondisi ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Kami sudah biasa minum air hujan,” kata Betsi Nalang warga Desa Lihunu ketika ditemui disela-sela kunjungan bersama Bupati Vonnie Anneke Panambunan dan Wabup Ir Joppi Lengkong serta jajaran Forkopimda, Rabu (27/4/2016).
Menurut Betsi, keberadaan air bersih di wilayah kepulauan seakan seperti emas.
Hal ini dikarenakan sulitnya menemukan air bersih. Sementara air kemasan dijual sangat mahal.
“Kami disini sangat butuh air bersih. Tolong ibu bupati bisa memperhatikan kehidupan kami disini,” keluhnya.
Keadaan serupa turut dirasakan warga Desa Ehe.
“Air bersih adalah yang utama, apalagi kami yang berada di daerah kepulauan sangat membutuhkan air untuk bertahan hidup,” kata Oktavianus warga Ehe.
Bupati Minut sendiri langsung mencatat segala aspirasi masyarakat.
“Saya minta warga untuk bersabar. Dalam waktu dekat pemerintah akan menghadirkan air bersih di wilayah kepulauan,” janji Panambunan.(findamuhtar)