Tombulu – Pasca tanah longsor yang memutuskan akses jalan Manado-Tomohon, ruas jalan Manado-Tondano via Desa Tombuluan-Kembes di Kecamatan Tombulu menjadi salah-satu jalan alternatif.
Namun disayangkan, ruas jalan di beberapa desa di Kecamatan Tombulu ini masih sering ditutup warga. Biasanya jalan ditutup karena acara duka, ulang tahun, syukur rumah baru dan perkawinan.
Penutupan jalan sering terjadi di Desa Kamangta dan Desa Kembes. Seperti terpantau beritamanado, Minggu (23/02/2014) hari ini, jalan utama di Desa Kembes menuju Tombuluan ditutup karena acara syukuran. Hal ini menuai protes masyarakat pengguna jalan karena terpaksa harus melintas di jalan alternatif menanjak dan rusak parah.
“Jika jalan ditutup tapi masih ada jalan alternatif yang memenuhi syarat masih bisa dimaklumi. Tapi kalau jalan alternatifnya tidak memenuhi syarat, rusak atau tanjakan tentu tidak wajar jalan utama ditutup. Kalau toh ditutup hanya setengahnya, sehingga jalan masih bisa dilintasi kendaraan,” tukas Jane Mendur, warga Tondano.
Terkait hal tersebut, anggota DPRD Sulut Paul Tirayoh meminta pemerintah kecamatan dan pemerintah desa mengambil sikap tegas. Menurutnya, penutupan jalan karena acara tertentu harus memperhitungkan kepentingan masyarakat banyak.
“Jangan menutup jalan yang menyusahkan masyarakat pengguna jalan seperti pengendara mobil. Apalagi jalan Manado-Tondano via Tombuluan dan Kembes saat ini menjadi jalan vital. Diharapkan pemahaman dan kerjasama dari masyarakat,” tukasnya. (Jerry)