Minut, BeritaManado.com — Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Kahuku Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Lansun Riutang tak menapik laporan dirinya sering mempekerjakan siswa.
Dikonfirmasi Minggu, (22/10/2017), Lansun mengaku mempekerjakan siswa dilakukan karena tidak ada kontribusi orangtua siswa kepada sekolah.
“Harus dipahami, tidak ada sekolah yang gratis saat ini. orang tua murid tidak pernah berkontribusi terhadap sekolah. Oleh karenanya cara ini digunakan sebagai kontribusi anak-anak terhadap sekolah,” kata Lansun.
Namun dirinya membantah kalau itu dilakukan pada jam sekolah.
“Pekerjaan-pekerjaan itu saya perintahkan pada jam istirahat, tidak menggunakan jam pelajaran. Yang lainnya juga dikerjakan saat jam sekolah telah usai,” lanjutnya.
Saat ditanya mengenai laporan bahwa siswa juga diperintahkan untuk membersihkan kubur dan kotoran dari orangtua Kepsek semasa hidup, Lansun menampik bahwa pekerjaan itu dia tugaskan lepada siswa yang masih ada ikatan keluarga dengannya.
“Kami adalah keluarga besar di desa ini. Yang merawat ayah saya itu masih ada ikatan sebagai cucu dari almarhum ayah saya,” sanggahnya.
Sementara terkait pengakuan siswa yang sering diperintahkan menarik perahu ke darat, menurut Lansun hal itu adalah program kegiatan sosial dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
“Itu adalah program kelembagaan siswa dan mereka yang membuat programnya,” katanya.
Namun begitu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Minut Sofitje Wolajan SE MM, mengatakan pernyataan oknum kepsek tersebut tidak bisa dibenarkan.
“Hak siswa adalah belajar dan diperlakukan dengan baik. Dan jam istirahat itu harus dipakai istirahat, bukan bekerja. Siswa juga butuh waktu luang di sekolah. Apapun alasannya tidak dibenarkan kepsek melakukan tindakan tersebut,” tegas Wolajan.
(FindaMuhtar)
Baca juga:
Siswa SMP di Kahuku Sakit, Dipekerjakan Oknum Kepsek Sampai Sore