
Manado, BeritaManado.com – Ketua Umum Asosiasi Seni Tarung Tradisi (ASTA) Sulut Melissa Suoth, SH MH, mengatakan sport tourism dengan adanya kearifan lokal tidak hanya menarik wisatawan karena destinasinya saja.
Melainkan, dengan budaya nusantara juga dapat membangkitkan ekonomi sekaligus membuka lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Hal ini dikatakan Melissa dalam rapat koordinasi persiapan kegiatan kejuaraan dan lomba rekreasi masyarakat serta pelantikan pengurus daerah ASTA di Sulawesi Utara, Jumat (10/6/2022).
Menurut Melissa, saat ini terdapat 34 juta masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor parekraf.
Untuk itu, sambung Melissa, perlu peran pemuda milenial dalam membantu membuka lapangan pekerjaan yang bisa membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi menuju endemi.
“Saya berharap kaum milenial bisa mengambil peran untuk menjadi ujung tombak sebagai pelaku usaha pencetak lapangan kerja dan khususnya bisa memilih usaha di bidang parekraf yang memiliki 17 subsektor termasuk kuliner, fashion, dan kriya, peran pemuda-pemudi milenial harus mengambil sikap proaktif berinovasi dan juga berani ambil risiko,” jelas Melissa Suoth.
Melissa juga mengajak para milenial untuk membuka dan bergerak sebagai pelaku usaha di bidang parekraf.
“Karena 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia bergerak di sektor UMKM, dan UMKM tersebut saat banyak dimotori oleh para milenial. Menurut data yang dihimpun 70 persen UMKM tersebut bergerak di bidang parekraf.” kata Melissa
yang berprofesi sebagai pengacara sekaligus dosen Kaprodi ilmu hukum di salah satu universitas swasta terkemuka di Sulawesi Utara.
Ia juga berharap muda mudi milenial untuk dapat mendukung pengembangan sektor parekraf khususnya di tempat-tempat yang saat ini memiliki peluang seperti desa wisata, desa adat, ekowisata hingga sport tourism.
“Dan saya meihat hampir 70 persen bergelut di bidang parekraf,” ujarnya.
Selain itu, Ia juga mengajak para milenial untuk berkolaborasi mengkampanyekan program-program yang sedang diusung pemerintah Sulawesi Utara seperti penerapan protokol kesehatan 3M dengan ketat dan disiplin saat berwisata.
Selain itu juga mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environmental Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
“Reaktivasi pemasaran nusantara saat ini bukan lagi tentang pergi atau tidak pergi berwisata, tetapi lebih bagaimana kita pergi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, dan melakukan kegiatan pariwisata dengan mengacu kepada CHSE,” katanya.
Program Festival ASTA Sulawesi Utara yang akan diselenggarakan diantara bulan Juli dan Agustus 2022 yang bertujuan untuk mengajak kaum milenial dan masyarakat untuk terus tetap bersemangat di kala pandemi serta turut mendukung dan menggerakkan kembali sektor perekonomian dalam bidang industri kreatif dan pariwisata.
Melalui program yang disusun tersebut diharapkan industri kreatif di Sulawesi Utara dapat tetap berkembang dan dapat membantu menggerakkan roda perekonomian masyarakat di daerah-daerah tujuan wisata yang ada di Sulawesi Utara.
“Seni beladiri tarung tradisi bisa mewarnai khazanah beladiri di Sulawesi Utara dan tetap beretika dalam menjaga tradisi dan budaya warisan para leluhur. Sesuai slogan dari Asosiasi Seni Tarung Tradisi yaitu, berbudaya, bermartabat, beretika,” tandas Melissa.
Sport Tourism adalah wisata yang dikombinasikan dengan Olahraga.
Sport Tourism merupakan sektor wisata yang pertumbuhannya paling cepat, karena semakin banyak wisatawan yang tertarik pada aktivitas olahraga.
Sebenarnya, Indonesia sudah lama mengembangkan sport tourism dengan Kearifan Lokal budaya nusantara dalam berbagai event dan festival yang dapat menarik Wisatawan, seperti Tarung Tradisi Sport Tourism Berbasis kearifan lokal di Indonesia
Ditambah lagi, sport tourism termasuk tren pariwisata yang memiliki pasar cukup besar.
Diperkirakan pertumbuhan sport tourism di Indonesia bisa mencapai Rp18.790 triliun hingga 2024 mendatang.
(BennyManoppo)