Sangihe, BeritaManado.com-Belum dibahasnya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) di Kabupaten Kepulauan Sangihe berimbas pada kekurangan obat. Pasalnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Liun Kendage beberapa hari terakhir ini, stok obat semakin menipis. Bakal jika APBD-P belum dibahas hingga akhir bulan September ini stok obat di RSUD Liun Kendage Tahuna akan habis.
Hal tersebut akan berakibat bagi masyarakat pasien yang memiliki BPJS, sehingga harus membayar obat diluar.
Sehingga sejumlah Dokter memprihatinkan akan ketersediaan obat di RSUD Liun Kendage Tahuna. Menurut mereka saat ini stok obat bagi para pasien sudah mulai habis. Yang mereka takutkan jika stok obat akan habis para pasien akan menyalahkan para dokter tersebut.
“Memang benar ketersediaan obat dan makanan bagi pasien di sini sudah semakin menipis dan sebagian obat sudah kosong. Yang kami takutkan, kalau semua pasien pengguna BPJS harus mengeluarkan biaya untuk
berobat sementara, otomatis mereka akan menyalahkan kami,” ungkap para dokter yang namanya tak mau dimediakan.
Lanjut mereka, tak hanya obat, tetapi stok makan juga mulai habis.
“Begitu juga dengan stok makanan, tidak mungkin pasien harus membawa makanan dari rumah,” lanjut mereka.
Sementara itu, Direktur Umum (Dirut) RSUD Liun Kendage Tahuna dr Blessing Rompis membenarkan hal tersebut, Menurut Rompis, masalah serius ini adalah dampak karena kekurangan anggaran.
“Memang obat mulai berkurang, karena anggaran kurang. Maka dari itu, kami hingga hari ini menunggu pembahasan anggaran perubahan,” kata Rompis kepada Beritamanado.com, Kamis ketika dihubungi melalui Via Telepon.
Memang tambah Rompis, stok obat di RSUD pada bulan Agustus masih banyak, tetapi sampai saat ini sudah berkurang, dan pihakya, masih menunggu Pemerintah dan DPRD untuk segera membahasnya.
“Sebelumnya stok obat sampai bulan Agustus kemarin itu banyak, tapi tidak ada tambahan. Jadi kami masih menunggu dari pihak Pemerintah dan DPRD Sanghe agar dapat segera menyelesaikan. Artinya inikan rumah sakit, jadi harus dibantu. Tidak main-main dengan pasien,” ungkap Rompis.
(Christian Abdul)