Manado, BeritaManado.com – Sekitar empat bulan menjabat Wali Kota Manado, terobosan Andrei Angouw dianggap keren dan memuaskan.
Meski demikian, ada sejumlah catatan yang diharapkan menjadi perhatian kedepan.
Antropolog Unsrat Manado, Drs H. Mahyudin Damis M.Hum pun mengkritisi tiga poin prioritas yang dianggap perlu menjadi fokus kedepan.
Menurut Mahyudin Damis, terlalu dini menagih janji kampanye Andrei Angouw, mengingat sang wali kota baru saja tancap gas.
“Sampai sekarang sudah bagus. Beliau (Andrei Angouw) rajin turun jalan memberikan solusi dan melihat langsung masalah. Kita inginkan endingnya memuaskan,” kata Mahyudin kepada BeritaManado.com, Selasa (31/8/2021).
Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMP Muhammadiyah 1 Manado ini lantas berharap pembenahan pasar tradisional diperhatikan serius.
Kata Mahyudin, ketika konsep pengelolaan pasar tradisional diterapkan dengan baik, maka imbas positif dirasakan pedagang dan pembeli.
“Semoga menjadi perhatian PD Pasar. Kalau pedagang tak lagi terbebani restribusi memberatkan, saya yakin kegiatan jual-beli akan adil dan meminimalisasi kecurangan,” beber Damis.
Ia meminta semua Direksi PD Pasar melaksanakan tupoksinya dengan benar disertai integritas.
Tujuannya agar pendapatan PD Pasar semakin besar.
“Gaji karyawan bisa bertambah dan lancar. Masyarakat senang dengan pasar bersih, tertata dan sehat,” ujarnya.
Selanjutnya, penting menjadi perhatian wali kota adalah Penerangan Jalan Umum (PJU).
Mahyudin menilai PJU di Manado sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Namun, lanjut dia, ada sejumlah daerah yang belum terpasang.
Selain itu, perlu ada anggaran tetap terhadap PJU agar fungsinya tetap dirasakan.
“Sebuah kota itu identik dengan terang saat malam. Ini juga untuk mencegah terjadinya tindakan kriminalitas,” tegasnya.
Terakhir, persoalan kebersihan.
Ia salut Andrei Angouw intens memperhatikan kondisi drainase dan anak sungai.
Bahkan kondisi TPA Sumompo yang sebelumnya penuh, kini lebih renggang dengan operasional alat berat yang rutin bekerja.
“Bahkan di sekitar lokasi TPA warga sudah bisa bermain sepakbola plastik. Berbeda dengan dulu yang penuh sesak,” tuturnya.
Meski demikian, ia menginginkan pembangunan TPA di Ilo-ilo bisa rampung sehingga pengelolaan sampah lebih tertata.
Mahyudin memberikan saran agar pengangkutan sampah dimaksimalkan di tingkat kelurahan, seperti pengadaan armada yang lebih baik.
“Terlepas dari itu, upaya dan usaha sudah sangat bagus. Hasilnya akan terlihat sebentar lagi. Semoga memuaskan dan keluhan publik terjawab,” tandasnya.
(Alfrits Semen)