Bitung, BeritaManado.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkot Bitung menyiagakan Satgas Kelurahan untuk mengantisipasi dampak badai tropis Surigae.
Satgas kelurahan ini menurut Sekretaris BPBD Pemkot Bitung, Alfindo Mongkol adalah Satgas Covid-19 di tiap kelurahan yang diberikan tambahan tugas mengantisipasi dampak Siklon Tropis Surigae yang sebelumnya disebut Sikon 94W.
“Tugas mereka adalah mengimbau serta meneruskan informasi kepada masyarakat soal dampak bencana kemudian melakukan antisipasi,” kata Alfindo beberapa waktu lalu.
Satgas kelurahan juga kata dia, adalah tindak lanjut dari surat edaran BMKG dan Gubernur Sulut terkait Peringatan Dini dan Langkah-Langkah Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bibit Siklon Tropis 94W.
“Harapannya, Satgas ini lebih tanggap di lapangan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Posisi Siklon Surigae
Mengacu ke informasi BMKG, Siklon Surigae kemunculannya di Pasifik Barat sebelah utara Papua, tepatnya di 8.2 LU – 137 BT atau ekitar 1050 km sebelah utara Biak Papua.
Darianalisis BMKG pada 17 April pukul 07.00 WIB siklon tersebut berada di Samudera Pasifik utara Papua Barat, 10.7LU, 131.1BT (sekitar 1030 km sebelah timur laut Tahuna).
Siklon itu bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 22 km/jam bergerak menjauhi Indonesia. Sementara itu kekuatannya 95 knots (175 km/jam).
Adapun prediksi 24 jam ke depan (tanggal 18 April 2021 pukul 07.00 WIB) Siklon Tropis Surigae masih bergerak menjauhi Indonesia dengan arah barat laut, 18 km/jam.
Posisinya berpindah ke Samudera Pasifik utara Maluku, 12.9LU, 127.8BT (sekitar 1090 km sebelah utara timur laut Tahuna).
Waspadai Angin, Hujan dan Gelombang
BMKG memprediksi dampak Siklon Tropis Surigae teehadap wilayah yang berdekatan dengan lokasi siklon, termasuk Sulut, yakni;
- Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat.
- Tinggi gelombang 1.25-2.5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe, Perairan Kep. Sitaro, Perairan Bitung-Likupang, Perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, Perairan barat dan timur Kep. Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat, Perairan Biak hingga Jayapura, Samudera Pasifik utara Papua
- Tinggi gelombang 2.5-4.0 meter berpeluang terjadi di Perairan Kep. Talaud, Perairan utara Halmahera, Samudera Pasifik utara Papua Barat
- Tinggi gelombang 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di Samudera Pasifik utara Halmahera.
(abinenobm)