Manado – Kebutuhan akan batu tela (batu bata) masih tinggi di kota Manado. Namun tingginya permintaan belum mampu ditandingi oleh proses produksi batu tela yang ada di kota Manado. Faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti pengelolaan tenaga kerja dan faktor cuaca.
“Permintaan terhadap batu tela itu, tetap tinggi. Namun kita seringkali belum mampu menggenjot ketersedian itu, karena dalam memproduksinya terbentur dengan masalah pengelolaan tenaga kerja dan cuaca, apalagi selama ini lebih banyak hujan,” ujar Maurits Sumilat salah satu pemilik usaha bisnis pencetakan batu tela.
Sementara untuk pengelolaan tenaga kerja dengan menurunnya produksi karena cuaca hujan, tentunya akan memberatkan pengusaha. Produksi yang kurang sementara cost operasional yang tinggi menyebabkan turunnya pendapatan dari sektor bisnis ini. “Dengan cuaca hujan begini, otomatis proses pengeringan batu tela akan terhambat, sementara kita harus membiayai sejumlah tenaga kerja yang menjadi tanggungjawab kita. Pembangunan yang pesat di kota Manado tentunya akan sangat membutuhkan, tapi mau dibilang apalagi,” ujarnya.
“Untuk sementara upaya yang harus dilakukan dengan berani menambah luas lost (tempat pencetakan dan pengeringan batu tela), sehinga produksi kita tidak menurun sekaligus menghimbau para pekerja untuk lebih bekerja keras, kalau tidak… seiring dengan waktu kita bisa kolaps,” tutup Sumilat. (cha)