Manado, BeritaManado.com — Tingkat penyebaran COVID-19 di Kota Manado masih menjadi perhatian.
Bahkan pada peta risiko Satgas COVID-19 per 6 September 2020, Manado berada pada zona merah atau risiko tinggi penyebaran corona.
Antropolog Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Drs Mahyudin Damis MHum, menilai wajar dengan status tersebut.
Menurut Mahyudin Damis, semakin hari tingkat kesadaran warga Manado terhadap protokol kesehatan menurun.
“Yang tidak pakai masker sering di temui di jalanan. Belum lagi soal jaga jarak dan perilaku hidup bersih,” kata Mahyudin kepada BeritaManado.com, Kamis (17/9/2020).
Mirisnya kata Mahyudin, kondisi diperburuk dengan tidak konsistennya Pemkot Manado melaksanakan aturan.
Baik itu yang tertuang dalam Peraturan Gubernur dan Peraturan Wali Kota.
“Contoh kecil saja, coba lihat tong-tong air yang dibeli dengan harga mahal itu. Air dan sabunnya masih ada tidak? silakan cek seantero kota,” tegasnya.
Meski demikian, Mahyudin mengapresiasi langkah Pemkot Manado dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja yang mulai melakukan razia masker hari ini.
Ia berharap langkah tegas ini berkelanjutan hingga status Manado menjadi zona hijau.
“Jangan cuma beberapa minggu setelah itu diam lagi. Pemkot harus konsisten,” tandasnya.
(Alfrits Semen)