Bitung – Kapten Tri Wahyudi anggota Lantamal TNI Angkatan Laut (AL) Kota Bitung tidak pernah menyangka jika harus menjadi korban penganiayaan ketika berkunjung ke kompleks Perikanan, Sabtu (14/9) sore sekitar pukul 17.30 Wita.
Menurut warga di lokasi kejadian, penganiayaan itu bermula ketika Wahyudi yang mengendarai roda empat akan keluar dari kompleks perikanan Aertembaga. Ia mendapati arah kendaraan sudah dirubah one way atau satu arah.
Menyadari dirinya salah jalur, ia kemudian berbalik arah sesuai dengan petunjuk. Tapi malah distop oleh Hanny yang diduga sudah dalam keadaan pengaruh minuman keras (Miras) dan memarahi Wahyudi yang dianggap salah arah.
Merasa benar, Wahyudi mencoba menjelaskan ke Hanny soal jalur one way tapi tidak diterima. Malah Hanny meninju bagian muka Wahyudi hingga menyebabkan bibirnya pecah.
Bahkan ketika Wahyudi mengatakan dirinya adalah anggota TNI AL, Hanny malah balik menatang dan mengaku dirinya juga anggota. “Kita le komandan,” kata sejumlah warga menirukan apa yang dikatakan Hanny.
Tak hanya sampai disitu, Hanny kemudian meninggalkan lokasi dan kembali sudah membawa pisau. Wahyudi kemudian meminta bantuan rekan-rekannya karena melihat Hanny sudah memegang pisau.
Tak berselang lama, sejumlah rekan-rekan Wahyudi datang untuk mengamankan Hanny dibantu sejumlah personil Polsek Bitung Timur. Dan Hanny berhasil diamankan dan dibawa ke kantor Polsek Bitung Timur untuk diperiksa.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka adalah PNS perikanan yang melakukan penganiayaan karena diduga sudah mabuk,” kata Kapolsek Bitung Timur, Iptu Frelly Sumampouw, Minggu (15/9).
Ditambah lagi dari keterangan sejumlah saksi di TKP, kata Sumampouw, tersangka sudah diberitahu jika korban adalah anggota TNI AL tapi tetap saja tidak digubris malah menganiaya. “Kami masih menahan tersangka dan dimintai keterangan hingga saat ini,” kata Sumampouw.(abinenobm)