Ratahan – Hingga memasuki tahun kedua pasca diresmikan bupati Telly Tjanggulung, fasilitas Pasar Komoditi Unggulan yang terletak diantara Ratahan dan Pangu tak kunjung difungsikan. Akan hal ini, masyarakat menilai jika pembangunan yang menggunakan anggaran APBN melalui dana tugas pembantuan sebesar Rp 1 miliar lebih ini mubasir.
“Pemkab Mitra sendiri melalui Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM mengakui saat ini tengah mencari solusi untuk segera menempati pedagang di kios-kios yang ada di Pasar tersebut.
“Bersama pemerintah Desa Pangu, kita (Disperindakop, red) sedang berkordinasi. Dimana pemerintah Desa Pangu menurat ke Disperindakop untuk meminta ijin pemakain bangunan Pasar Komoditi. Namun kita menyarankan mereka untuk langsung menyurat ke bupati, karena ini masalah aset pemerintah. Mereka sendiri saat ini sedang menginventarisir sekaligus melakukan pendekatan dengan para pedagang,” jelas Sekretaris Disperindakop Jopi Mokodaser didampingi Kabid Pasar P.F Worang.
Dijelaskan Worang, bahwa pihaknya sendiri telah menelaah terkait tidak difungsikannya pasar komoditi unggulan oleh pedagang yang awalnya akan menempati pasar tersebut. Pedagang sendiri mengaku terlalu jauh jika berdagang di tempat itu, demikian dengan masyarakat. Selain itu salah satu kendalanya karena tidak berfungsinya toka grafi,” pungkas Worang yang mengaku akan terus berupaya agar ada pihak pengusaha yang mau mengungnakan fasilitas itu.(dul)