Manado, BeritaManado.com – Ikatan Alumni (IKA) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, melaksanakan Simposium Nasional dengan Tema: Pemantapan Ideologi Pancasila bagi Masyarakat dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme di Wilayah Perbatasan, di ruang rapat paripurna DPRD Sulut, Senin (27/11/2017).
Kegiatan digagas Ketua dan Sekretaris IKA Unsrat, Prof. Ishak Pulukadang dan Risat Sanger SIP ini, menghadirkan narasumber dari pusat seperti, DR. Anas Saidi PhD (Deputi 1 Unit Kerja Pancasila) dan Prof.DR. Henny Warsilah (Peneliti LIPI).
Pembicara daerah diantaranya, Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw, Prof. Ishak Pulukadang, serta pre reviuw Risat Sanger.
Kegiatan simposium dihadiri unsur generasi muda, mahasiswa dan siswa SMU/SMK.
Ketika sambutan sekaligus memberikan materi singkat, Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw, memaparkan bagaimana cara menangkal paham-paham radikalisme, juga ancaman terorisme.
“Sejarah perjalanan bangsa melawan penjajahan telah membuktikan bahwa bangsa ini selalu bersatu. Demikian juga kewaspadaan kita selama ini dalam rangka menangkal radikalisme dan teorisme, selalu ada penyamaan persepsi untuk melawannya,” ujar Andrei Angouw.
Ditambahkan Andrei Angouw, bahwa Pancasila dalam setiap pelaksanaan dan implementasi di lapangan sudah merupakan filterisasi dalam menangkal gangguan dari dalam maupun luar negeri, termasuk penangkalan paham radikalisme dan teorisme.
Andrei Angouw menyinggung tentang metode aksi bangsa ini untuk keluar dari keterpurukan, yakni menerapkan Konsep Trisakti Bung Karno yang sedang dijalankan pemerintahan nasional sekarang.
“Termasuk perbaikan ekonomi nasional agar dapat menyejahterakan masyarakat. Rakyat yang sejahtera akan terhindar dari paham-paham yang merongrong pedoman bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” kunci Andrei Angouw.
(***/JerryPalohoon)