MANADO – DPRD Sulut beberapa hari lalu melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara, salah satunya ke Argentina. Meski mendapat resistensi besar dari masyarakat, namun keberangkatan beberapa personil deprov ke Argentina membawa hasil yang cukup menggembirakan bagi kalangan petani pala dan produsen tepung kelapa di Sulut. Bahkan, personil deprov ini sempat menghadiri panel diskusi pengusaha se-dunia di Argentina.
Dikatakan oleh wakil ketua DPRD Sulut Arthur Kotambunan, komoditi tanaman pala dan tepung kelapa merupakan dua produk pertanian daerah ini yang paling banyak diserap oleh negara-negara di Amerika Latin. “Bahkan mencapai angka 70 hingga 80 persen produksi pala dan tepung kelapa dieksport ke Amerika Latin,” jelas Kotambunan kepada sejumlah wartawan, Selasa (15/11) siang.
Namun disayangkan, selama ini masih menurut Kotambunan eksport kedua produk ini telah melalui beberapa broker sehingga mempengaruhi harga yang diterima petani dan produsen Sulut. “Khusus tanaman pala sampai di Amerika Latin sudah melewati empat broker, sehingga tugas pemerintah harus dapat menjangkau pembeli pertama penjualan dua produk ini,” tambahnya.
Untuk mencapai hal tersebut, ketua PDS Sulut ini menyarankan kepada para petani pala untuk membentuk perkumpulan dalam bentuk asosiasi dalam rangka mengatur sistem penjualan produk hasil-hasil pertanian dan perkebunan khususnya tanaman pala. (jry)