Manado – Awal tahun 2016 sudah ditandai dengan pemadaman-pemadaman listrik yang terjadi setiap hari. Bahkan, semenjak Sabtu hingga Minggu (16-17/2016), PLN sudah memecahkan rekor pemadaman listrik di Sulut. Di banyak tempat listrik yang padam kemarin hingga hari ini belum menyala.
Reaksi keras disampaikan pemerhati sosial Dino Sekoh. Menurutnya, PLN harus bertanggungjawab atas kerugian material dan inmaterial masyarakat.
“Ada di Undang-Undang Kelistrikan, PLN wajib mengganti rugi kerusakan-kerusakan alat elektronik akibat terlalu sering pemadaman. Begitupula banyak yang pekerjaan terkendala akibat pemadaman listrik, Amazing PLN!!” tegas Dino Sekoh kepada BeritaMando.com, Minggu (17/1/2016).
Sebelumnya pada rapat paripurna akhir pekan lalu, anggota DPRD Sulut Jems Tuuk mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulut untuk menunda pembayaran rekening listrik.
“Saya Jems Tuuk dari Bolmong raya meminta kepada parlemen untuk melakukan terobosan politik terhadap PLN. Saya sendiri mengusulkan bahkan mengambil alih tanggungjawab ini terhadap 2,5 juta rakyat Sulut bahwa saya mengimbau rakyat menunda pembayaran rekening PLN,” terang Jems Tuuk dengan suara lantang disambut tepuk tangan riuh hadirin rapat paripurna.
Bukan tanpa alasan, menurut legislator paling vokal ini pada rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Marthen Manopo didampingi Wenny Lumentut dan dihadiri Penjabat Gubernur Dr Soni Sumarsono, PLN sering mengingkari janji menjamin tidak ada lagi pemadaman listrik termasuk dengan mendatangkan sumber listrik terapung dari Turki. (jerrypalohoon)