Kepala BNK Minut Alexandra Dipa
Airmadidi-Diberikannya hukuman mati bagi enam terpidana kasus narkoba pekan kemarin, menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat, jika pemerintah tidak main-main memerangi narkoba di negeri ini.
Kepala Badan Narkotika (BNK) Minut dr Alexandra Dipa, Selasa (20/1/2015), memberikan tanggapan serius terkait penyalahgunaan narkoba. Dikatakan Dipa, narkoba saat ini mudah didapat dan tidak lagi menjadi komsumsi mereka yang berduit.
“Terbukti dengan tertangkapnya narkoba yang harganya mencapai hingga milyar bahkan triliun. Ini kan menjadi tanda tanya, mengapa narkoba sebanyak begitu masuk di Indonesia kalau bukan pengguna maupun pemasok berkeliaran di Indonesia,” tutur Dipa.
Oleh karenanya, dengan tegas Dipa menuturkan jika saat ini pihaknya siaga narkoba. Perlu komitmen serius pemerintah, khususnya Pemkab Minut untuk terus memberantas peredaran narkoba yang juga mulai terendus di Minut.
“Orang yang hidupnya berada di kelas menengah ke bawa saja, sudah bisa mendapatkan narkoba. Untuk itu, pemerintah benar-benar memberikan pandangan tajam terhadap peredaran narkoba yang kini sudah masuk di wilayah pedesaan,” terang Dipa.
Ditambahkan Dipa, dari pasokan narkotika di Asia Tenggara, 45 persennya ada di Indonesia. “Coba bayangkan, ancaman narkoba sangat-sangat membuntuti generasi muda, jika tidak ada tindakan tegas pemerintah.
Dari data Badan Narkotika Nasional (BNN), Indonesia masuk dalam urutan ketiga penyalahgunaan dan pengedaran narkoba di dunia setelah Mexiko dan Kolombia,” beber Dipa, sembari mendukung langkah tegas pemerintah atas eksekusi mati bagi enam terpidana kasus narkoba yang dilakukan belum lama ini.(Finda Muhtar)