SIAU, SITARO. Aktivitas Gunung Karangetang sampai Jumat (5/6) terus menurun dibandingkan minggu lalu. Menurut Kristanto dari Pusat Vulkanologi Bandung yang memantau langsung di lokasi pemantauan Kampung Salili, dalam hitungan seismograf (alat pencatat gempa) untuk 6 jam, hanya terjadi 15 kali gempa guguran, dibandingkan Kamis kemarin mencapai 75 kali.
“Ini membuktikan aktivitas gunung memang agak turun. Hanya saja, warga harus tetap waspada di lokasi pengungsian, jangan dulu kembali ke rumah-rumah. Makanya kami belum memberikan rekomendasi untuk pulang,” tandas Kristanto.
Gunung Karangetang punya keunikan karena situasinya selalu fluktuatif sehingga masih diberikan status awas atau level 4. “Karakter gunung Karangetang merupakan gunung yang paling aktif di Indonesia. Mungkin satu-satunya gunung di Indonesia paling aktif,” terangnya sembari menambahkan jarak warga dengan lahar panas yang jatuh bisa sampai 500 meter.
Bupati Toni Supit SE MM juga menambahkan semua kebutuhan warga yang mengungsi sudah diantisipasi pemerintah daerah. “Pemerintah setempat yakni kapitalaung dan camat akan tetap siaga 1×24 jam kalau-kalau terjadi ledakan gunung. Sehingga dengan cepat untuk bergerak mengamankan warga yang berada di lokasi yang berdekatan dengan gunung. Dan sejauh ini, penanganan pengungsi tidak ada masalah,” pungkas Supit yang didampingi Wakil Bupati, Drs Piet Hein Kuera.