
Minut, BeritaManado.com – Pernyataan salah satu staff khusus Gubernur Sulut Ruben Saerang yang meminta aparat kepolisian untuk menangkap sejumlah Pemuda GMIM yang merusak pagar kantor Sinode GMIM dinilai terlalu mengada-ada.
Aktivis Minut William Luntungan mengatakan, terlalu dini jika ada pihak yang langsung menuduh ada dalang pengrusakan.
“Kerusakan tersebut dikarenakan spontanitas para pemuda yang begitu betsemangat ingin naik ke pagar dan tanpa sengaja menginjak tulisan yang ada dikantor tersebut. Jangan membuat narasi yang berlebihan,” kata Luntungan, Selasa (19/4/2022).
Menurut Luntungan, ada baiknya para pemuda diberi pembina agar tidak mengulang perbuatan yang sama yang menyebabkan kerusakan fasilitas gereja.
“Harusnya dibina bukan ditangkap. Para pemuda itu bukan koruptor atau teroris. Pemuda GMIM yang ikut selebrasi kemarin bukan wayang lalu seenaknya bilang ada dalang pengrusakan,” ketusnya.
Sebelumnya diberitakan, Staf Khusus Gubernur Sulut Ruben Saerang meminta aparat kepolisian segera mengusut dalang perusakan simbol gereja berupa tulisan di Kantor Sinode GMIM di Jalan Raya Tomohon, Senin (18/4/2022).
“Terus terang kami sangat menyesalkan kejadian ini. BPMS GMIM harus bertindak dan polisi diharapkan segera menangkap pelaku agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” tegas Ruben.
(Finda Muhtar)