Pozman – Ada suasana berbeda dalam babak kualifikasi tahap II Homeless World Cup 2013 di Poznan, Polandia, Jumat, 16 Agustus 2013. Para pemain Indonesia yang akan
menghadapi Italia dalam babak kualifikasi Grup D di Danau Malta tampak mengenakan pita hitam di lengan kanan mereka.
Para pemain itu memasuki lapangan dengan bergandengan tangan seperti biasanya. Namun
sebelum pertandingan, wasit meminta tim Italia juga ikut berbaris di tengah lapangan. Seluruh perangkat pertandingan di lapangan 3, Danau Malta menundukkan kepala sekitar 30 detik untuk mengenang kematian wartawan Harian Bernas Yogyakarta, Fuad Muhammad Safrudin alias Udin.
Dalam rilis yang dikirim ke BeritaManado.com, Manajer Tim Indonesia, Kheista Leonie mengatakan, aksi simpatik itu merupakan bentuk dukungan kepada rekan-rekan jurnalis di Indonesia yang terus menerus
mengupayakan agar penyidikan kasus pembunuhan Udin dituntaskan.
“Ini untuk aksi melawan lupa dalam kasus Udin,” ujar Kishi, demikian dia biasa disapa. Aksi serupa dilakukan oleh ratusan wartawan yang terpisah di beberapa tempat di Indonesia.
Mereka melakukan “aksi melawan lupa” agar penegak hukum mengusut tuntas kasus kematian Udin yang telah berjalan 17 tahun tanpa kejelasan apapun.
Seperti diketahui, Udin dianiaya orang tidak dikenal di teras rumahnya pada tanggal 13
Agustus 1996 dan meninggal tiga hari kemudian di Rumah Sakit Bethesda. Udin diduga dibunuh terkait pemberitaan yang menyangkut penyimpangan dana yang melibatkan Bupati Bantul saat itu Sri Rosso Sudarmo yang
merupakan kolonel dari Angkatan Darat.
Kasus pembunuhan yang belum terungkap ini membuktikan penguasa masih tetap kuat pengaruhnya dan bisa menimbulkan banyak
orang kehilangan hak atas tempat tinggalnya. Udin tewas karena membela hak semua orang atas tanah yang dikorupsi penguasa.
Homeless World Cup adalah kejuaran dunia sepakbola jalanan yang diperuntukkan bagi kaum
miskin kota, pengguna obat-obatan terlarang, serta orang dengan HIV/AIDS, imigran, serta orang-orang yang termajinalkan secara sosial di masyarakat.
Kejuaraan ini berlangsung setiap tahun sejak tahun 2003 silam. Pada penyelenggaraan kali ini di Polandia, ada 64 negara dengan sedikitnya 640 peserta yang ikut ambil bagian. (agust hari)