Amurang – Aksi perampokan menggunakan senjata tajam alias parang terjadi di Minahasa Selatan (Minsel), tepatnya di Kelurahan Pondang, Kecamatan Amurang Timur, rumah keluarga Mongkareng-Mokotoloy disatroni maling, selasa (20/5/2014) sekitar pukul 02.30 Wita. Aksi tergolong sadis, kerena pencuri yang menggunakan topeng dan jubah hitam ini, melakukan aksi mereka di saat lampu padam, bahkan nekat ingin menebas dengan parang pemilik rumah Jantje Mongkareng (63) di punggung dan istrinya Margareta Mokotoloy (58) dengan tiga tebasan parang di kepala, bahu, tangan kiri.
Menurut keterangan Jantje Mongkareng yang mengalami luka dipunggung, sehingga harus dijahit, 18 jahitan menuturkan saat berada di RS Kalooran Amurang, bahwa waktu itu sekitar 2.30 wita dinihari.
“Saat lampu padam, dari kamar saya coba keluar mencari senter pergi buang air besar, ketika ditemukan, saya kembali tidur. Namun saat lampu menyala, saya merasakan ada tangan yeng memegang rambut saya, ketika melihat, ternyata ada seorang pencuri sambil pegang peda (memegang parang) mengarah tepat di muka idong (depan hidung). Merasa takut, kita (saya) berusaha menghindar sambil berteriak, namun orang yang memakai topeng dan jubah hitam, langsung memotong bagian belakang,” kisah Mongkareng, kepada beritamanado.com
Karena merasa ketakutan, meski telah ditebas dengan parang dibagian belakang, Mongkareng, langsung bersembunyi di bawa kasur tempat tidur. Sementara istri saya ditebas parang di bagian kepala, bahu dan tangan kiri nyaris putus.
“Mendengar teriakan saya, istri saya bangun, dan langsung bakudapa (berpapasan) dengan perampok ada dua orang. Saat itulah istri saya di potong deng peda di kepala, bahu dengan tangan kiri,” ucap korban yang biasa dipanggil Ance, sembari menambahkan, brangkas tidak sempat dibawah hanya handpon 4 buah.
Kasat Reskrim Polres Minsel AKP Melky Makawaehe membenarkan kejadian ini. “Benar, ada laporan dari keluarga korban soal kasus yang menimpah mereka pagi tadi. Kami juga telah mengirim anggota polisi untuk memeriksa kedua korban ke rumah sakit. Saat ini kasusnya dalam pengembangan, sedangkan pelaku dalam pengejaran,” ungkap Makawaehe, selasa (20/5/2014). (sanlylendongan)