
Manado – Ratusan warga mengatasnamakan Masyarakat Peduli Lingkungan mengepung kantor DPRD Sulut, Selasa (5/6) siang. Aksi demo tepat di hari Lingkungan Hidup Sedunia menyoroti aktifitas pertambangan dari beberapa perusahaan diantaranya, PT MSM dan PT TTN di Minahasa Utara, PT SEJ di Minsel, PT Migro Metal Perdana di Pulau Bangka, serta beberapa aktifitas pertambangan lainnya.
Menarik dari aksi demo ini bahwa para pendemo tidak melakukan penolakan aktifitas pertambangan, namun menolak limbah tambang. “Kami bukan anti pertambangan, namun yang kami tidak mau anak-cucu kami dicemari oleh limbah tambang,” teriak pendemo.
Hal lain yang ditolak warga adalah aktifitas penimbunan di pantai Kalasey yang berpotensi merusak terumbu karang, tangkap, usut dan tutup semua penambangan illegal, usut mafia tata ruang, tertibkan galian C, lindungi sumber-sumber air bersih, serta tuntaskan pencurian listrik di Mantos.
Anggota deprov yang menerima aksi demo diantaranya, Paul Tirayoh, Ivone Bentelu, Sherpa Manembu dan Edwin Lontoh, memberikan apresiasi atas kepedulian warga kepada lingkungan hidup. “Kami kira apa yang menjadi keinginan warga merupakan kerinduan kami juga,” tukas Paul Tirayoh. (jerry)