Melonguane – Belakangan ini, aktivitas di sekretariat DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud mulai menurun. Menyusul para anggota DPRD, disinyalir mulai jarang masuk kantor. Bahkan ada yang datang, tapi hanya satu atau dua orang saja. Itu pun datang tapi mereka tidak lama-lama di kantor.
Menyikapi hal tersebut, salah satu tokoh muda Talaud Yahya Alotia kepada beritamanado, menegaskan bahwa seharusnya mengakhiri masa tugas sebagai wakil rakyat, para anggota DPRD Talaud itu harus menunjukan sikap simpati kepada rakyat.
“Kasiang rakyat sudah memberikan kepercayaan selama lima tahun, kemudian diakhir masa jabatan, mereka (anggota dewan) mulai mengabaikan tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat,”tegasnya.
Menurutnya, jabatan anggota DPRD itu adalah pengabdian kepada rakyat. Bukan untuk mencari kehormatan atau keuntungan. Kalau ada anggota DPRD kita barangkali berpikiran seperti itu, apa jadinya rakyat Talaud,”ujarnya.
Ia pun menilai selama lima tahun menjabat anggota DPRD, para wakil rakyat kita dianggap gagal untuk membangun daerah ini. Salah satunya ketidak mampuan membangun kemitraan yang baik dengan pihak eksekutif.
“Akhirnya banyak program untuk pembangunan daerah tidak terlaksana. DPRD lebih banyak menunjukan sikap arogansinya ketimbang membangun kerjasama yang dengan pihak eksekutif,”tandasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh tokoh masyarakat Talaud Justes Lindo. Dikatakanya, sudah menjadi kebiasan bagi wakil rakyat kita jarang masuk kantor. Apalagi menjelang akhir masa jabatan, DPRD lebih banyak keluar perjalanan dinas. Tugas pokok sebagai wakil rakyat terabaikan.
“Hanya disayangkan sekembalinya dari perjalananya, tidak ada prestasi yang nampak untuk dilakukan kepada rakyat Talaud,”kuncinya. (hendra).