Bitung—Sengketa tanah yang kini didiami Terminal BBM Pertamina Kota Bitung belum juga tuntas hingga kini. Malah, Jumat (13/7) siang, dua kubu ahli waris Martinus Pontoh terlibat adu mulut di depan Terminal BBM Pertamina untuk memperbutkan lahan tersebut.
Suasana memanas ketika pihak Martinus Pontoh yang diwakili Jacky Ticoalu akan membongkar papan bertuliskan “tidak dijual” yang dipasang pihak Martinus Pontoh yang dipimpin Since Pontoh di pintu masuk Terminal BBM. Aksi ini kemudian dihalang-halangi salah Since Pontoh yang mengakibatkan ketegangan dikedua belah pihak.
“Buat papan ini dipasang, kan sudah ada putusan hukum yang tetap dan pihak PT Pertamina sudah siap melakukan ganti rugi,” kata Ticoalu.
Namun penjelasan Ticoalu tersebut tidak digubris Since dan tetap bersikeras agar papan tersebut dipasang. Karena menurutnya mereka miliki hak atas tanah tersebut sesuai dengan keputusan MA: PK No. 45 PK/PDT/2011.Tgl 10 November 2011.
“Ini sangat memalukan karena proses ganti rugi terus mendapat halangan dari aksi seperti ini,” kata Tocoalu dengan nada kesal.
Kendati sempat diwarnai adu mulut namun tidak sampai ke adu fisik. Pasalnya sejumlah pihak kepolisian langsung melerai kedua kubu dan meminta keduanya untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.(enk)