MANADO – Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN ECONOMIC MINISTER AND RELATED MEETIN AEM-RM) di Manado, secara resmi dibuka oleh Wapres RI DR. Boediono. Pertemuaan AEM ke-43 ini dihadiri oleh Menteri Ekonomi serta wakil dari mitra dialog ASEAN yang terdiri dari Australia, India, Jepang, Korea, Selandia Baru dan RRT. Selain dari AS dan Rusia yang pertama kali hadir dalam pertemuaan tingkat Menteri Ekonomi ASEAN (MEA).
Selama pertemuaan ini, MEA mebahas perkembangan dan tantangan dari implementasi cetak biru (blue print) ASEAN Economic Community (AEC) 2015 yang disetujui tahun 2007 dan mulai diimplementasikan tahun 2008.
“Pertemuaan Menteri Ekonomi ASEAN di tahun ini dilaksanakan pada saat yang penting ditengah-tengah ketidak pastiaan perekonomiaan global yang disebabkan kondisi fiskal di AS dan beberapa anggota masyarakat ekonomi Eropa. Menurut hemat kami, ASEAN perlu mengimplementasikan AEC Blue print 2015. Tepat karena ini akan membawa manfaat positif bagi seluruh anggota ASEAN dan juga memfasilitasi pengembangan kerja sama ASEAN dengan mitra dialog.” tutur Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu.
Dia menambahkan, “kami juga perlu memperkokoh konektifitas di tingkat ASEAN dengan kawasan Asia Pasifik sehingga ASEAN bisa menjadi bagian dari rantai penyaluran barang di tingkat global,” kata Pangestu.
Disamping itu Ia mengharapkan ASEAN yang kompetitif, inklusif, merata, berkesinambungan dan memiliki ketahanan yang tinggi. (jrp)