BITUNG — Sistem administrasi di sekretariat DPRD kota Bitung kembali dipertanyakan oleh sejumlah anggota DPRD. Pasalnya menurut anggota DPRD, Victor Tatanude, masalah surat menyurat di sekretariat kerap kali tidak jelas. Terutama surat keluar atau undangan ke instansi lain yang sering diendapkan oleh staf, seperti undangan rapat kerja dengan Dinas Kesehatan kota Bitung yang disimpan oleh salah-satu staf di laci meja kerja.
Padahal menurut Tatanude, pihaknya sudah mengagendakan pertemuan dengan Dinas Kesehatan terkait realisasi proyek DAK 2010, Selasa (05/07). Namun sayang pertemuan tersebut dibatalkan hanya karena undangan tidak disalurkan oleh salah-satu staf berinisial KN.
“Jadwalnya hari ini kami melakukan pertemuan dengan Dinas Kesehatan, tapi surat rekomendasi undangan terhadap instansi terkait belum direspon pimpinan DPRD Bitung karena hanya disimpan dalam laci oleh staf KN,” kata Tatanude dengan nada kesal.
Tatanude sendiri menilai, KN telah melakukan kesalahan fatal. Karena akibat kelalaian staf tersebut, agenda yang sangat penting untuk menindaklanjuti hasil kunjungan kerja mereka beberapa waktu lalu dibatalkan.
“Pertemuan ini sangat penting dan bukan pertemuan biasa. Apalagi di lapangan ada indikasi kecurangan atau korupsi yang dilakukan oleh berbagai oknum terutama proyek pemilihan langsung seperti pengadaan dan perluasan Puskesmas Aertembaga dan Papusungan,” jelas Tatanude.
Sementara itu, Kabag Humas DPRD kota Bitung, Billy Mamentu saat di konfirmasi mengakui segala mekanisme telah berjalan baik namun adanya penundaan tersebut hanya misskomunikasi dan pihaknya akan membenahi kesalahan tersebut. (en)