Manado — Sulawesi Utara masih masuk dalam zona merah daerah penyebaran COVID-19 atau virus corona.
Melawan laju penyebaran virus ini, Satgas COVID-19 Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara termasuk didalamnya Kota Manado dan kabupaten kota lainnya berjuang dengan melakukan berbagai upaya penanganan.
Terlepas dari hal tersebut, tidak boleh terlewatkan bahwa ada kehadiran para tenaga medis yang berhadapan langsung dengan virus ini yang patut diberi apresiasi.
Pasalnya, penularan virus ini sangat cepat dengan gejala yang mirip dengan flu, tetapi bisa juga tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Tenaga medis termasuk dalam kategori paling berisiko terkena virus karena setiap hari berada di lingkaran pasien dalam pengawasan dan orang dalam pantauan.
Juru bicara Satgas COVID-19 Provinsi Sulut dr Steaven P. Dandel MPH kepada BeritaManado.com mengatakan, tenaga medis adalah petarung dan pahlawan sejati yang selalu berada di garis depan melawan COVID-19.
“Luar biasa kerja keras dari rekan-rekan tenaga medis. Berhadapan dengan COVID-19 bukanlah hal mudah. Mereka harus berjuang menyelamatkan pasien, tapi kadang lupa kalau diri mereka juga ditolong, utamanya melawan lelah karena kerasnya bekerja,” ujar dr Steaven.
Beberapa hari ini pun, ramai di media sosial tentang kondisi salah satu dokter senior yang harus dirawat di ICU karena kelelahan.
Selain itu, himbauan terkait social distancing dengan kalimat: Kami tetap di RS untuk Anda, Anda tetap di rumah untuk kami, yang kemudian diterjemahkan dalam berbagai bahasa daerah juga menyebar luar.
Foto dokter memegang kertas yang bertuliskan kalimat tersebut dalam bahasa Manado juga dibagikan oleh dr Steaven di salah satu grup pesan daring.
Dokter dalam foto tersebut adalah dr. Agung Nugroho SpPD, pakar penyakit Infeksi Tropis di RSUP Prof RD Kandou, yang bertugas sebagai tim ahli tata laksana COVID-19 di RS tersebut.
Kalimat tersebut, kata Steaven, bukan hanya sekedar kalimat biasa tapi mengandung makna ajakan untuk sama-sama melawan COVID-19.
Tenaga medis yang sedang berjuang kiranya mendapat dukungan dari semua pihak dengan mengikuti protokoler yang telah ditetapkan, diantaranya sosial distancing, rajin cuci tangan dengan sabun dan menjaga imunitas tubuh.
“Mereka selalu berada di garis terdepan dalam merawat penderita. Mari semua masyarakat juga ikut serta dalam perjuangan ini, jangan dianggap remeh, tapi mari bersama-sama berjuang. Kita terus dukung mereka (tenaga medis) dalam doa-doa kita,” kata dr Steaven.
(srisurya)