Rokrok – Amandemen Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatur tentang Negara Republik Indonesia merupakan Negara Demokrasi, ternyata tidak berlaku untuk Desa Rok-Rok di Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara.
Pasalnya, sesuai informasi warga Desa Rok-Rok, di tahun 2008 jabatan kepala desa (hukum tua) dijabat MP, dan terus berlanjut sampai diangkat menjabat hukum tua saat ini.
Uniknya menurut penuturan sejumlah warga ketika ditemui beritamanado.com di Desa Rok-Rok, sejak kepemimpinan MP, banyak aparat desa diisi dengan saudara atau keluarga dari hukum tua MP.
Selain itu, kinerja kepala desa sering menuai kekecewaan warga terkait beberapa proyek pemerintah seperti Alokasi Dana Desa (ADD) dan Proyek Bedah Rumah Rakyat, diduga bermasalah.
Menurut keterangan sejumlah warga, ADD tahun 2013 hanya berbentuk Watter Clossed (WC). “Kami tidak pernah mendengar kalau disini ada ADD 2013. Soalnya tidak transparan. Tiba-tiba sudah ada wc,” ujar warga pada beritamanado.com
Adapun bantuan Bedah Rumah Rakyat untuk Desa Rok-rok, sebanyak 20 unit, yang mendapat bantuan itu diduga kuat adalah keluarga dari Kepala Desa Rok-rok saja.
“Yang mendapat bantuan bedah rumah tahun 2013, adalah anak Hukumtua, menantu, ponakan. Sedangkan WU, DL dan JL, adalah keponakan dari isteri Hukumtua Rok-rok. Sementara warga Jaga IV, tidak dapat satupun bedah rumah itu,” beber sumber.
Hal itu tentunya menjadikan tanda-tanya besar dari masyarakat setempat. Menurut warga Desa Rok-rok, jabatan kepala desa dan para pengurus sudah harus direformasi.
“Perangkat desa yang dulunya bekerja maksimal dan baik, justru sudah dipangkas tanpa alasan,” kata warga.
Bermacam-macam keluahan warga tersebut, membuat wartawan menyikapi serius dugaan yang ada. Sangat disayangkan, Kepala Desa Rok-rok MP, ketika dihubungi via nomor ponselnya 08124300XXX enggan memberi jawaban.
Dirumah kepala desa Rok-rok yang juga merupakan Kantor Desa sementara, nampak ada bangunan seperti bakal warung atau warnet. “Mungkin bangunan itu adalah bahan bedah rumah milik anak Pak Kepala Desa,” ujar sumber.
Sayangnya, Kepala Desa Rok-rok tidak berhasil ditemui wartawan dikediamannya sampai berita ini diturunkan. (robintanauma)