
Manado, BeritaManado.com – Pentolan ormas Gerakan Rakyat Indonesia Baru atau GRIB Jaya, Rosario de Marshall atau yang biasa dipanggil Hercules, terang-terangan menyatakan tidak takut dengan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Hercules bahkan menyatakan tidak takut dengan Jenderal Gatot Nurmantyo. “Saya tidak takut sama Anda,” kata Hercules dalam sebuah video yang ramai jadi perbincangan di media sosial baru-baru ini.
Mulanya, Hercules meminta maaf atas ucapannya kepada Letjen (Purn) Sutiyoso lantaran menyebut mantan Gubernur Jakarta itu sudah bau tanah.
Permintaan maaf itu disampaikan Hercules setelah pernyataannya dalam sebuah video yang viral di media sosial memantik amarah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
“Pak Sutiyoso, saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso. Minta maaf sebesar-besarnya kepada Pak Sutiyoso dan kepada anak, cucu, dan keluarga semua,” kata Hercules, dikutip dari tayangan video pada kanal YouTube Seleb Oncam News, Jumat (2/4/2025).
Hercules menyebut kalau Sutiyoso merupakan komandan pasukan khusus baret merah. Sehingga sebagai pimpinan organisasi masyarakat, dia merasa hormat dan kagum kepada Sutiyoso.
Oleh karena itu, Hercules mengakui kesalahan atas ucapannya tersebut. Namun demikian, pernyataan maaf dari Hercules tidak untuk Gatot Nurmantyo. Ia justru menegaskan kalau dirinya tidak takut dengan Gatot.
“Saudara Gatot Nurmantyo, saya tidak takut sama Anda. Kenapa kok anda bisa begitu terhadap saya, bengis banget gitu loh. Salah apa aku? Enggak salah, enggak punya salah dengan Pak Gatot loh,” kata Hercules.
Dia tak terima dengan ucapan Gatot yang menyebut dirinya juga GRIB sebagai premanisme.
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo memang dempat meluapkan amarahnya kepada Hercules karena dinilai telah menghina mantan Gubernur Jakarta Letjen (Purn) Sutiyoso yang disebut bau tanah gegara mengkritik pakaian ormas yang seperti tentara dan mendukung perubahan Undang-Undang (UU) Ormas.
Menanggapi itu, Gatot merasa tersinggung lantaran dia juga merupakan purnawirawan TNI seperti Sutiyoso. Selain itu, dia juga menyebut Hercules telah menghina Presiden Prabowo Subianto yang juga pernah bertugas di Kopassus dan Kostrad.
Saking geramnya, Gatot menyebut jika Grib Jaya yang dipimpin Hercules merupakan kelompok preman yang berkedok sebagai organisasi masyarakat (ormas).
Menanggapi itu, Gatot merasa tersinggung lantaran dia juga merupakan purnawirawan TNI seperti Sutiyoso. Selain itu, dia juga menyebut Hercules telah menghina Presiden Prabowo Subianto yang juga pernah bertugas di Kopassus dan Kostrad.
Saking geramnya, Gatot menyebut jika Grib Jaya yang dipimpin Hercules merupakan kelompok preman yang berkedok sebagai organisasi masyarakat (ormas).
“Kamu (Hercules) itu kan preman, memakai pakaian (berkedok) ormas,” geram Gatot Nurmantyo dalam siniar yang tayang secara daring, dikutip Suara.com, jaringan BeritaManado.com, pada Kamis (1/5/2025).
Presiden Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) turut mengungkit soal Grib Jaya yang memberikan syarat kepada calon kepala daerah yang ingin didukungnya pada Pilkada. Menurutnya, syarat dukungan tersebut yaitu calon kepala daerah harus lebih mencintai Grib Jaya dibanding rakyat.
“Di Jawa Barat mengatakan kalau ingin didukung oleh Grib, pertama mencintai dulu Grib, baru mencintai rakyat. Pakai dong otakmu. Gubernur, bupati, walikota itu harus mencintai rakyat dulu karena yang milih rakyat, bukan grib. Preman itu,” tegas Gatot Nurmantyo.
Dalam video itu, Gatot Nurmantyo marah lantaran Hercules menghina Sutiyoso bau tanah gegara mengkritik pakaian ormas yang seperti tentara dan mendukung perubahan Undang-Undang (UU) Ormas.
Menanggapi itu, Gatot merasa tersinggung lantaran dia juga merupakan purnawirawan TNI seperti Sutiyoso. Selain itu, dia juga menyebut Hercules telah menghina Presiden Prabowo Subianto yang juga pernah bertugas di Kopassus dan Kostrad.
“Hei, kau juga menghina presiden saya. Presiden Prabowo itu Komandan Jenderal Kopassus, Pangkostrad presiden saya, kau bilang bau-bau tanah lagi, saya juga bau bau tanah, yang sopan bicara,” beber Gatot Nurmantyo.
Hal lain yang juga dipersoalkan oleh Gatot ialah peristiwa anggota Grib Jaya yang membakar mobil polisi di Depok lantaran akan menangkap Ketua Ranting Grib Jaya Kelurahan Harjamukti Depok.
“Kalau saya diam, orang akan menyangka bahwa polisi udah nggak ada, akhirnya ke preman. Ini bahaya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap Gatot.
Pernyataan Hercules sejatinya menanggapi dukungan Sutiyoso terhadap Revisi Undang-Undang Ormas yang wacananya digulirkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Dukungan tersebut disampaikan Sutiyoso yang mengaku pernah kerap bersinggungan dengan ormas. Menurut Sutiyoso, ormas sering berlaku seperti preman.
Menurut Sutiyoso, pengalamannya sebagai Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya dan Gubernur Jakarta yang bersinggungan dengan ormas dengan perilaku seperti preman sangat tidak menyenangkan.
Pria yang akrab disapa Bang Yos itu juga mempersoalkan pakaian dan atribut ormas yang dianggap mirip tentara.
“Bahwa saya sangat endukung Pak Tito Mendagri mau merevisi UU Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi, tapi juga cara berpakaian,” ujar Sutiyoso, Minggu (27/4/2025).
“Saya tidak nyaman melihat ormas berpakaian yang terkesan lebih tentara dari tentara,” tambahnya.
Tak hanya itu, Sutiyoso juga tidak rela jika baret merah khas Kopassus yang tidak mudah didapatkan oleh prajurit juga ditiru sebagai atribut ormas.
“Pasukan khusus, misalnya, bagaimana kita itu untuk mendapatkan baret merah, enam bulan latihannya. Dari Batujajar, ke gunung hutan, jalan 10 hari ke Cilacap, ke Nusakambangan pakai baret merah, tahu-tahu dipakai ormas-ormas ini, kita sangat kecewa lah,” tandas Sutiyoso.
(Jhonli Kaletuang)