Likupang – Sedikitnya ada 17 ijazah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Kampung Ambon, Likupang Timur, Minut tahun pelajaran 2011/2012 terjadi kesalahan penulisan data dan dianggap bermasalah oleh pihak orang tua siswa.
Pihak orang tua pun memperlihatkan kesalahan penulisan data di ijazah anak mereka, dan memberikan bukti fotokopi pada sejumlah media untuk dimintai klarifikasi ke pihak dinas, dalam hal ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Minut.
Diakui pihak orang tua, yang salah dalam penulisan data ijazah, dikhawatirkan bisa berpengaruh di kemudian hari, apalagi ijazah adalah bukti kelulusan.
“Kami hanya khawatir, akan terjadi salah penulisan di ijazah, apalagi ini sudah selesai ujian akhir tingkat sekolah dasar,” ujar salah satu orang tua siswa pada sejumlah media, Senin (3/6) pagi.
Lebih lanjut, mereka mengakui, penulisan ijazah hanya dilakukan oleh oknum kepala sekolah tersebut. Mereka mencontohkan, penulisan untuk kolom nama siswa, justru ditulis nama orang tua siswa.
“Inilah yang kami tak ingin terjadi lagi, kami berharap kepala sekolah itu lebih teliti, apalagi ini ijazah,” ujarnya
Dari sejumlah ijazah yang diperlihatkan, ada juga salah huruf dalam menuliskan nama siswa, dimana dibagian depan ditulis nama Veronika dan bagian belakang di tulis Veroniki.
“Ada juga, karena namanya menggunakan huruf double, tapi sudah ditulis, akhirnya harus ditambah lagi tulis yang sudah di luar kolom. Ini seperti nama Aaron, tapi hanya di tulis Aron,” jelas pihak orang tua.
Pihak orang tua mengakui, kepala sekolah ketika diminta mempertanggungjawabkan, malah hanya diberi tanggapan sederhana.
“Kepsek bilang, ijazah ini sudah tidak akan dipakai lebih lama lagi, setelah sudah ada di sekolah lanjutan,” kata orang tua siswa.
Namun, pihak orang tua, mengaku kecewa dengan pihak kepala sekolah tersebut. “Kami hanya tak ingin, kepsek tersebut nantinya salah lagi menulis ijazah yang baru akan lulus,” tandas orang tua siswa.(rbn)