Belang – Desa Watuliney yang dahulunya terkenal dengan semangat gotong royong sebagaimana wilayah Minahasa lainnya, kini nilai-nilai tersebut mulai terdegradasi. Kehidupan yang dijalani warga desa dibawah panji etnis Ponosakan ini kini mulai diteror dengan aksi-aksi premanisme dari kelompok anak muda dalam sebuah gank. Salah satu yang lagi ngetop adalah Gank Aciras.
Aciras itu sendiri menurut pengakuan warga merupakan singkkatan dari aku cinta miras. Gank ini kabarnya sering terlibat aksi-aksi melanggar hukum. Bahkan kabarnya, Minggu (9/2/2014) beberapa anggota grup tersebut terlibat aksi kriminal.
Hukum Tua Desa Watuliney Max Manampiring mengatakan bahwa keberadaan kelompok-kelompok tersebut sudah bukan barang baru lagi bagi masyarakat Desa Watuliney. Bbebagai upaya pembinaan dari pemerintah dan juga tokoh masyarakat sudah dilakukan, namun dengan adanya beberapa insiden, membuktikan bahwa ternyata pemerintah dan masyarakat punya PR besar.
“Mengenai hal tersebut, pemerintah Desa Watuliney Raya dan juga desa tetangga (Molompar) sudah melakukan koordinasi untuk mencari solusi. Bahkan bersama dengan pihak kepolisian sudah sering melakukan sosialisasi. Namun nampaknya belum membuahkan hasil maksimal. Meski demikian, kami tetap mengambil langkah-langkah seperlunya. Ini membutuhkan peran dari orangtua untuk turut mengawasi anak-anak mereka,” ungkap Manampiring. (Frangki Wullur)