AIRMADIDI – Sosok ini dikenal murah senyum dan enerjik. Supel dan ramah sehingga tak heran jika dia memiliki banyak teman. Perempuan bernama lengkap Astried Susi Oley ini adalah pelayan di jemaat GMIM Bukit Zaitun Kalawat.
Dikisah Acid, panggilan akrabnya, setelah menjalani beberapa fase akhirnya memantapkannya memilih untuk menyerahkan hidupnya bagi pelayanan di ladang Tuhan.
“Awalnya orang tua meragukan keinginan saya masuk fakultas theologia karena saya dianggap bandel waktu masih kecil,” ucapnya sambil tertawa.
Lanjut perempuan yang pada tanggal 10 Agustus kemarin berhari ulang tahun ke 31, keraguan orang tua berhasil ditepis dibuktikan dengan raihan sarjana theologia pada usia 23 tahun.
“Karena syarat vikaris minimal berusia 25 tahun akhirnya saya memutuskan ambil S2 di Jakarta. Sementara kuliah, iseng saya mencari kerja dan diterima di salah-satu bank asing,” kisahnya.
Merasa ada yang salah dengan tujuannya di Jakarta, Acid menyadari dan memutuskan berhenti dari pekerjaanya dan kembali ke Manado kemudian mengikuti program vikaris hingga saat ini dipercayakan melayani di jemaat GMIM Bukit Zaitun, Kalawat, Minahasa Utara.
“Kalau diingat, saya lebih nyaman dengan kehidupan saya sekarang, meski terasa berbeda tapi inilah panggilan Tuhan buat saya. Saya harus buktikan bisa melayani sebaik mungkin seumur hidup saya,” ujarnya. (*/jry)