
Manado, BeritaManado.com — Pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Batu Tulis, Sabtu (8/10/2022), dipandang sebagai sesuatu yang monumental
Bagi relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ), agenda Jokowi dengan Megawati tersebut adalah untuk membahas isu strategis politik kepartaian.
“Membicarakan berbagai persoalan kebangsaan, terutama ancaman krisis ekonomi global yang akan berdampak bagi Indonesia,” kata Ketua ABJ, Michael Umbas, Senin (10/10/2022).
Menurut Michael Umbas, dua tokoh Indonesia tersebut dipastikan meramu konteks koalisi partai pendukung pemerintah, di mana PDI Perjuangan sebagai jangkar utama, sekaligus bagaimana menyikapi dinamika politik menuju 2024.
“Bagi kami relawan ABJ, ini adalah wujud komunikasi politik yang perlu terus dilakukan dengan koalisi partai yang masih satu visi. Pak Jokowi memberi pesan bahwa beliau sangat firm, solid dengan bu Mega, ketika ada barisan koalisi mulai berbelok arah,” terang Michael.
Ia mengatakan, Jokowi juga telah belajar banyak dari sikap kenegarawanan Megawati yang tinggi.
Seperti kesabaran revolusioner yang kuat dan teruji ketika Megawati pada 2014 mengalah menjadi calon presiden (capres) meskipun beliau ketua umum partai.
“Untuk kepentingan rakyat, bu Mega menyerahkan tiket Capres PDI Perjuangan kepada kader terbaiknya, pak Jokowi,” tegas Michael.
Pertemuan Batu Putih, ujar Michael, bukan soal persoalan membahas isu personal capres antara Ganjar Pranowo atau Puan Maharani.
Akan tetapi, tambah dia, bentuk konfirmasi sikap politik Jokowi dan Megawati yang selalu dalam bingkai ideologis dan seiring sejalan, bukan pragmatisme atau kepentingan temporal.
“Harapan kami pak Jokowi segera melakukan konfigurasi ulang koalisi termasuk reshuffle dalam kabinet, agar pemerintah hingga 2024 tetap solid, dan konsisten bekerja untuk rakyat, bangsa dan negara,” tandasnya.
(Alfrits Semen)