MANADO – Sebanyak 37 mahasiswa Magister Manajemen Angkatan XX Universitas Sam Ratulangi Manado melakukan pengamatan pengelolaan wisata di Makau dan Shenzen (RRC), Selasa (6/3) hingga Rabu (7/3).
Direktur Magister Manajemen Unsrat Manado, Dr Lisbeth Mananeke SE MS di Shenzen, Kamis, mengatakan pada kunjungan itu mahasiswa melakukan pengamatan terhadap kota yang dikunjungi dan melakukan presentasi dari apa yang telah dilihat.
“Yang diamati meliputi penataan objek, faktor kebersihan, faktor keamanan, transportasi, penerangan, telekomunikasi. Kemudian dari aspek manajemen meliputi perencanaan, organisasi dan pengarahan,” katanya.
Selain itu juga dilakukan pengamatan dari sisi marketing, SDM, bisnis internal, manajemen sistem informasi dan keuangan.
Asisten Direktur MM Unsrat, Prof Bernhard Tewal SE ME mengatakan dengan mengunjungi negara lain mahasiswa diharapkan bertambah wawasannya, kemudian sisi positifnya bisa diterapkan di Tanah Air, terutama di Manado.
Saat berada di Makau, mahasiswa melakukan pengamatan melalui “city tour” ke The Venetian, City of Dream dan Dragon Treasure kemudian ke gereja bekas peninggalan Portugis, Ruins St Paul.
The Venetian merupakan bangunan yang di dalamnya terdapat kasino dan sejumlah bangunan yang dirancang seperti di Italia, sedangkan City of Dream dan Dragon Treasure adalah gedung pertunjukkan sinar laser menggunakan efek multimedia.
Seusai di Makau rombongan menyeberang ke Shenzen dengan menggunakan feri. Di tempat tersebut mahasiswa melihat penataan kota baru yang dirancang pemerintahan era Deng Xioping untuk mengimbangi kemajuan Hongkong.
Sedangkan objek yang dikunjungi adalah Shenzen Imperial Culture Museum dan Splendid China dan China Folk Culture Village yang menampilkan pertunjukkan spektakuler yang dimainkan aktor pilihan dari China daratan.
Salah satu mahasiswa MM Unsrat, Auditya Herdana ketika dimintai komentarnya mengatakan pemerintahan Makau mempunyai fokus dalam mewujudkan diferensiasi kotanya.
“Kalau Makau terfokus menjadikan daerahnya seperti apa, yakni kota kasino. Selain itu Makau mempunyai sejarah yang bisa dijual bangunan lamanya maupun suasana kotanya,” katanya.(jor)