
MANADO – Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggalakan kampanye hemat listrik untuk mengurangi pemanasan global (Earth Hour), terutama pada beban puncak yang tidak terkendali.
Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR), Fabby Tumiwa, partisipasi masyarakat terhadap program earth hour dampaknya tidak terlalu kelihatan jika hanya bersifat partisipatoris.
Menurut Fabby tantangannya adalah bagaimana menumbuhkan budaya hemat listrik yang dijadikan kebiasaan konsumen. Selama ini masyarakat Indonesia tidak terbiasa dengan budaya hemat listrik sehingga diperlukan penerapan insentif dan disinsentif untuk besaran pemakaian listrik pelanggan. (JRY)