Manado – Peristiwa “Merah Putih” merupakan bentuk perlawanan dari tentara Indonesia di Sulawesi Utara (komplotan Tentara KNIL di Teling, Tomohon dan Girian) yang berontak karena kekurangan gaji, ransun, dan rokok pada masa Februari 1946. namun hal ini, hanya merupakan kedok tentara Indonesia dalam upaya penegakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hingga saat ini, 14 Februari 2012, masyarakat Sulawesi Utara masih mengenang arti perjuangan pada saat itu, khususnya di kota Manado. Terangkai menjadi sebuah acara yang mengambil tema : “Dengan semangat merah putih kita rajut kasih sayang antar komponen bangsa berdasarkan pancasila demi tegak dan kokohnya NKRI.”
Usai kegiatan, Sekretaris Daerah kota Manado Haefrey Sendoh mengatakan bahwa garuda muda dapat memaknai peristiwa merah putih di kota Manado dan mengingatkan generasi muda untuk mewarisi nilai-nilai perjuangan para pejuang peristiwa merah putih.
“Kiranya generasi muda dapat memaknai peristiwa merah putih di sini, yang mengingatkan kita untuk mewarisi nilai-nilai perjuangan itu,” ujar Sendoh.
Ditambahkan Sendoh,” Kegiatan ini sangat kreatif. dikemas bukan konservatif lagi namun disesuaikan dengan keadaan sekarang. Kiranya tahun depan untuk memperingati peristiwa merah putih kembali, minimal seperti ini,” pungkasnya. (cha)