
Manado, BeritaManado.com — Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) menyelenggarakan High Level Meeting Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (HLM TP2DD).
Kegiatan dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi Intensifikasi Pendapatan Retribusi Daerah dan Percepatan Digitalisasi Pendapatan Daerah.
Agenda tersebut berlangsung pada 20–22 Mei 2025 di Hotel Rogers Manado dan dihadiri sekitar 60 orang yang berasal dari seluruh perangkat daerah pengelola retribusi, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), UPTD, serta unsur pendukung.
Dalam sambutannya, Bupati Minahasa Tenggara, Ronald Kandoli, menekankan intensifikasi retribusi dan digitalisasi menjadi langkah strategis dalam mendukung kesejahteraan masyarakat serta memperkuat kemandirian daerah.
Ronald berharap, seluruh perangkat daerah pengelola retribusi dapat meningkatkan kinerja dan berinovasi untuk mengoptimalkan pendapatan daerah.
Komitmen ini sejalan dengan target pendapatan retribusi pada tahun 2025 sebesar Rp7,37 miliar atau 65,03% dari total potensi.
“TP2DD Kabupaten Minahasa Tenggara telah menunjukkan kinerja yang signifikan di mana pada penilaian indeks ETPD, Kabupaten Minahasa Tenggara masuk kategori Digital dengan nilai > 80% sejak tahun 2022,” ujar Ronald.
Selanjutnya pada sesi capacity building menghadirkan narasumber Ircham Andrianto Taufik, Kepala Tim Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara.
Dalam paparannya, Ircham menjelaskan strategi percepatan digitalisasi sistem pembayaran dan integrasi teknologi dalam pengelolaan PAD.
Ircham mengungkapkan, kinerja TP2DD Kabupaten Minahasa Tenggara mengalami peningkatan signifikan, dari peringkat 57 pada 2022, peringkat 52 pada 2023, hingga peringkat 45 pada 2024.
“Meskipun mengalami peningkatan, kinerja TP2DD Kabupaten Minahasa Tenggara dapat lebih optimal dengan penguatan ekosistem digital, sosialisasi yang masif, serta peningkatan kualitas SDM,” tegas Ircham.
Kegiatan ini juga menghadirkan Dr. Vecky Masinambow, akademisi dari Universitas Sam Ratulangi, yang menekankan pentingnya optimalisasi potensi ekonomi lokal melalui retribusi daerah.
Selama tiga hari pelaksanaan, peserta melakukan pemutakhiran data potensi dan realisasi retribusi, pembahasan penyusunan dan penyempurnaan SOP retribusi, serta evaluasi kinerja dan rekonsiliasi data antar bidang terkait.
Hasil dari forum ini adalah komitmen bersama seluruh perangkat daerah untuk menyiapkan roadmap digitalisasi retribusi.
Selain itu, akan dibentuk tim teknis lintas OPD yang akan meningkatkan integrasi kanal pembayaran digital seperti QRIS dan kanal non-tunai lainnya.
(***/srisurya)