Jakarta, BeritaManado.com – Menteri Agama RI Nazarudin Umar, Jumat (10/5/2025) lalu membuka pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) III Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Persparani Katolik Nasional (LP3KN) di Auditorium MH. Thamrin No. 6 Jakarta Pusat.
Pembukaan kegiatan tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Menag RI Nazarudin Umar disaksikan oleh seluruh peserta yang hadir.
Turut mendampingi Menag RI Nazarudin Umar Anggota DPD RI Maya Rumantir bersama sejumlah Uskup dan Panitia Pelaksana Munas LP3KN.
Maya Rumantir memberikan apresiasi atas kehadiran Menag RI Nazarudin Umar pada Pembukaan Munas LP3KN tersebut.
“LP3KN merupakan wadah untuk pembinaan bakat-bakat seni dan kerohanian umat Katolik yang meliputi berbagai jenjang usia. Melalui Munas ini, diharapkan akan dapat menjadikan wadah berhimpun ini semakin maju dan berkembang serta menjadi berkat bagi banyak orang,” harap Maya Rumantir.
Lebih lanjut dikatakan Anggota Komite IV DPD RI ini, LP3KN dan jajarannya di daerah-daerah memang sering menggelar berbagai perlombaan bertemakan kerohanian dan seni.
“Kita boleh berlomba, namun bukan itu yang utama, dimana yang harus menjadi fokus yaitu bagaimana menjaga kesinambungan karya pelayanan gereja melalui pengembangan bakat seni yang ada di setiap komunitas basis umat Katolik,” ujarnya.
Ditempat terpisah, Senin (19/5/2025), Maya Rumantir yang memiliki latar belakang sebagai seorang penyanyi menitipkan harapan yang kiranya dapat menjadi kotiovas kerja bagi seluruh personil LP3KN dan LP3KD di daerah-daerah.
“Mari kita berjalan bersama memuliakan Tuhan dengan turut mengembangkan bakat seni umat Katolik yang ada di paroki dan Keuskupan,” tuturnya.
Adapun struktur LP3K itu sendiri juga ada di daerah-daerah dengan nama LP3KD yang mencakup pengurus di tingkat Provinsi sera Kabupaten/Kota.
Dalam kiprahnya, LP3K di tingkat nasional (LP3KN) dan di daerah (LP3KD) mendapatkan dukungan alokasi anggaran dari pemerintah melalui APBN dan APBD sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk mengembangkan potensi seni dan kerohanian dari umat Katolik di Indonesia.
(Frangki Wullur)