Manado, BeritaManado.com – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank SulutGo (BSG) direncanakan akan digelar beberapa hari ke depan.
Terkait hal tersebut, pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Manuel Tumbelaka, mengingatkan prinsip kehati-hatian jika RUPS BSG memutuskan perombakan jajaran Direksi dan Komisaris.
“Sah-sah saja jika nantinya akan terjadi perombakan jajaran Komisaris dan Direksi, namun diharapkan (dilakukan) dengan kehati-hatian extra,” kata Taufik Tumbelaka, kepada wartawan di Manado, Selasa (8/4/2025).
Bagi para pemegang saham, lanjut Tumbelaka, perlu mencermati situasi dan kondisi (Sikon) yang berkembang di dunia internasional dan nasional yang terjadi belakangan ini.
Sikon internasional mempengaruhi sikon nasional, sikon nasional berpengaruh ke daerah.
“Jangan lupa, politik dan ekonomi saling melekat, saling mempengaruhi. Ibarat sekeping uang koin, melekat menjadi satu dalam dua sisi, saling mempengaruhi,” tuturnya.
Jika melihat dinamika politik dan ekonomi global serta nasional yang berkembang 10 hari terakhir, menurut Tumbelaka, perlu mengutamakan kestabilan agar organisasi dan manajemen berjalan dengan baik.
“Jaga masalah trust atau kepercayaan publik yang sudah diraih dikarenakan bisnis perbankan sangat sensitif. Perkembangan situasi sangat cepat dalam 10 hingga 14 hari terakhir,” ujar Tumbelaka.
Terkait isu perombakan jajaran Direksi dan Komisaris, alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menilai sebagai sesuatu yang lumrah, namun mewanti-wanti.
“Melihat situasi dan kondisi terkini, untuk perombakan jajaran Komisaris hal yang lumrah. Bisa tiga bahkan empat orang kena penyegaran. Namun untuk jajaran Direksi perlu dilakukan pertimbangan mendalam,” tukas Tumbelaka.
Dikatakannya, untuk jajaran Direksi tampak rumit dilakukan penyegaran.
Hal ini dikarenakan beberapa hal seperti perkembangan situasi dan kondisi terakhir.
Selain itu, pernyataan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyatakan masa kerja Direksi hingga 2026 mendatang.
“Nampaknya bisa saja tidak ada perombakan di jajaran Direksi. Jika itu terjadi (tidak ada perombakan), maka hal itu bisa dipahami, guna menjaga kestabilan organisasi dan manajemen menghadapi perkembangan situasi yang berat sampai sekitar satu tahun ke depan,” tegas putra Gubernur pertama Sulawesi Utara, FJ Tumbelaka.
(jenlywenur)