Jakarta, BeritaManado.com — Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Kementerian Kesehatan (P2KASN) menggelar sosialisasi terkait Program Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN), di aula lantai 2 kantor pusat administrasi RS Kandou, Rabu-Kamis (5-6/6/2024).
Kegiatan ini digelar sehubungan dengan akselerasi transformasi internal Kementerian Kesehatan.
Sosialisasi ini mencakup berbagai inisiatif penting, termasuk promosi Kemenkes Corporate University (CorpU), pemanfaatan hasil asesmen kompetensi pegawai, perubahan budaya kerja di Kemenkes, serta peningkatan pemahaman terkait Knowledge Management System (KMS), serta proses Upload Aset Pengetahuan dan Approval oleh admin satuan kerja pada aplikasi KMS.
Sementara itu Direktur Utama RSUP Prof dr R.D Kandou Manado, Dr dr Ivonne Elisabeth Rotty MKes, menyambut baik kegiatan sosialisasi Program Pengembangan Kompetensi ASN di RS Kandou.
“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kepercayaan pimpinan di Kementerian Kesehatan sehingga RSUP Kandou boleh menjadi tempat kegiatan Sosialisasi Program Pengembangan Kompetensi ASN,” ujar Dirut Ivonne Rotty.
Perubahan budaya kerja Kemenkes juga menjadi sorotan topik yang dibahas dalam sosialisasi ini.
Dengan memperkenalkan perubahan budaya kerja yang progresif, inklusif, dan inovatif, diharapkan para pegawai Kemenkes dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja dengan lebih baik dan mengoptimalkan produktivitas serta kualitas kerja mereka.
“Setiap rumah sakit Kemenkes dimintakan oleh pimpinan untuk membuat suatu layanan unggulan dan menciptakan inovasi sehingga pelayanan prima bisa masyarakat rasakan lewat pembaharuan budaya kerja,” terang Dirut Ivonne.
Dirut menambahkan, sosialisasi Program Pengembangan Kompetensi ASN ini diharapkan juga dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada para ASN tentang pentingnya pengembangan kompetensi, pemanfaatan hasil asesmen, adaptasi terhadap perubahan budaya kerja, dan optimalisasi Knowledge Management System.
“Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas para pegawai dalam memberikan layanan kesehatan yang berdaya saing dan berkualitas bagi masyarakat,” kata Dirut Ivonne.
Adapun cara sosialisasi ini dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Kesehatan, Dwi Meilani SKM MKM.
Dalam sambutannya, dia menyampaikan mengenai transformasi kesehatan yang sedang berjalan di kementerian kesehatan, khususnya pilar ke-7 berkaitan dengan budaya kerja yang baru saja diluncurkan Februari lalu oleh kemenkes.
Sebagai bagian dari eksekusi yang efektif, Kemenkes dalam hal ini P2KASN mengembangkan berbagai platform untuk pengembangan kompetensi yang terintegrasi.
Pentingnya program pengembangan kompetensi ASN sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas para pegawai Kemenkes.
Kehadiran Kemenkes Corporate University (CorpU) diharapkan dapat menjadi platform utama yang menyediakan beragam pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi ASN di Kemenkes.
Selanjutnya melalui asesmen kompetensi, pegawai Kemenkes diharapkan dapat mengevaluasi potensi, keahlian, dan area pengembangan yang perlu ditingkatkan untuk mendukung kemajuan karier dan peran mereka di Kemenkes.
“Demi mendukung terciptanya budaya kerja berbagai pengetahuan KMS Kemenkes hadir sebagai platform yang dapat dimanfaatkan ASN untuk menjadi aset pengetahuannya,” katanya.
Diharapkannya, semua kompetensi akan dapa dilakukan, baik individu maupun organisasi sehingga kegiatan ini bisa menjadi sumbangan bagi semua ASM Kemenkes dalam pengembangan kompetensi ke depan.
Sosialisasi Knowledge Management System (KMS) dan proses Upload Aset Pengetahuan serta Approval oleh admin satker pada aplikasi KMS turut menjadi bagian penting dalam program ini.
PPKASN Kemenkes turut menjelaskan cara memanfaatkan sistem manajemen pengetahuan untuk mempromosikan kolaborasi, pertukaran informasi, dan pengelolaan pengetahuan yang efisien di lingkungan kerja Kemenkes.
“Saya meminta semua ASN kemenkes dapat menggunakan platform yang disediakan oleh kemenkes Corpu ataupun pelajaran melalui webinar yang diadakan, dan dapat berpartisipasi dalam mengupaload narasi konten ke KMS dan memanfaatkan informasi di dalam webside KMS,” pungkasnya.
(jenlywenur)