Pertemuan pimpinan Partai NasDem, Golkar, Genridnra dan PSI Cibubur
Jakarta, BeritaManado.com — Terkadang masyarakat disajikan pemandangan yang cukup membingungkan masyarakat awam dengan apa yang dilakukan para politisi, baik tingkat pusat maupun daerah.
Pada satu momentum pesta demokrasi, partai politik membentuk poros koalisi untuk bertanding merebut kekuasaan, banum pada kesempatan lain di daerah, mereka yang sebelumnya berbeda dukungan politik, kini bisa berada dalam satu gerbong pemenangan mengusung pasangan calon kepqla daerah tertent.
Setidaknya situasi inilah yang terjadi di Sulawesi Utara saat ini, dimana beberapa Partai Politik yang pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI menjadi dua kubu berbeda, kini tampaknya akan berada dalam satu perahu untuk tujuan yang sama, menatap Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut 27 November 2024 mendatang.
Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Provinsi Sulawesi Utara Victor Mailangkay, kepada BeritaManado.com mengatakan bahwa pihaknya memang berbeda dukungan politik saat Pilpres dengan Golkar, Gerindra dan PSI.
“Kami sudah menyelesaikan satu pertandingan besar. Kini sedang menatap bersama pertandingan lainya, hanya saja semoga kami akan menghadapi bersama, bukan saling bertanding. Semoga silaturahmi ini berlanjut,” ungkap Victor Mailangkay.
Victor Mailangkay sendiri mengatakan, bahwa diatas kepentingan politik saat ini, ada satu nilai yang harus dijunjung tinggi, yaitu persahabatan dan persaudaraan.
“Bagi saya, bersahabat itu tidak mengenal warna partai politik. Jika kita memiliki visi yang sejalan, kenapa kita tidak melangkah bersama, meski sebelumnya kita berada di perahu yang berbeda,” ungkap Mailangkay.
Terkait pertemuan dengan pimpinan Partai Golkar, Gerindra dan PSI di Cibubur pada pukul 10.00 WIB tersebut, Mailangkay menyebutkan bahwa belum ada hasil yang spesifik secara teknis.
“Intinya dalam pertemuan ini, kami memantapkan relasi sebagai partai politik yang memiliki pandangan yang sama dalam hal memajukan Sulut kedepan. Untuk hal sepesifik, secara teknis, biarlah itu berproses sering berjalannya waktu. Semua akan indah pada waktunya,” ujar Mailangkay.
(Frangki Wullur)