Manado, BeritaManado.com – Situasi politik di Indonesia menjadi perhatian serius Relawan Gapura Nusantara (RGN), seiring dengan dugaan meningkatnya praktik politik transaksional.
Risat Sanger, Ketua Relawan Gapura Nusantara (RGN), mengungkapkan keprihatinannya saat berbincang-bincang dalam acara “Ngopi” Ngobrol Pilpres 2024 bersama pimpinan media se Sulut, Kamis (25/1/2024).
Menurut Sanger, politik transaksional saat ini mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Ia menjelaskan bahwa strategi semacam itu efektif dalam mengumpulkan suara dan massa, memberikan dampak signifikan dalam konteks politik modern.
“Politik transaksional sangat ampuh dalam mengumpulkan suara dan massa,” ungkap Sanger. Namun, ia juga menekankan bahaya dari ketergantungan masyarakat terhadap praktik politik semacam itu.
Risat Sanger mengingatkan masyarakat untuk tidak terlena dan tetap kritis terhadap realitas politik.
“Kita perlu mengingatkan masyarakat, kalau masyarakat tidak bangun dari nina bobo, apa yang dipertaruhkan masyarakat akan sia-sia,” tambahnya.
Penting untuk dicatat bahwa Sanger melihat adanya indikator yang menunjukkan peningkatan politik transaksional. Ia menyatakan bahwa elit politik tidak mungkin melakukan pengeluaran dana besar tanpa mengharapkan imbalan tertentu.
“Dalam politik, elit-elit politik tidak ada yang sangat-sangat dermawan. Tidak mungkin seseorang mengeluarkan uang dengan jumlah yang besar, lantas tidak mengharapkan sesuatu,” ungkap Sanger.
RGN, sebagai organisasi yang peduli terhadap demokrasi, berusaha menyadarkan masyarakat akan risiko politik transaksional.
Pesan tersebut tidak hanya disampaikan melalui “Ngopi” Ngobrol Pilpres, tetapi juga melibatkan pengurus RGN Kabupaten Kota yang hadir dalam acara tersebut.
Dengan demikian diharapkan kesadaran akan pentingnya demokrasi murni dapat lebih merata dan menjauhkan Indonesia dari dampak negatif politik transaksional.
(Jhonli Kaletuang)