
Manado, BeritaManado.com – Saya ingat persis, sepekan setelah Presiden Joko Widodo pada Rabu 21 Juni 2023 menetapkan berakhirnya status pandemi Covid 19, Gubernur Olly Dondokambey memberikan statemen menarik tentang optimismenya sebagai Pemimpin Daerah ini, yang bersama kekompakan segenap masyarakat Sulut, berhasil melalui masa sulit di pandemi berkepanjangan itu, dan siap masuk di era endemi.
“Sulut adalah daerah penuh berkat Tuhan. Ini daerah yang memperoleh Given (berkat) Tuhan. Inilah yang memampukan torang bisa bertahan, survive, bersatu, bersaudara melalui masa pandemi. Optimis kita terus maju,” kata Gubernur Sulut saat itu.
Ucapan “Given” yang dilontarkan Gubernur memang menarik dicermati. Di satu sisi, mengindikasikan bagaimana sebagai pemimpin daerah Gubernur (bersama duet kepemimpinannya Wagub Steven Kandouw), mendapat dukungan antusias masyarakat, memberdayakan potensi alam daerah ini untuk bertahan dan menjalankan roda ekonomi di masa sulit kala itu.
Di sisi lain, Given ini melahirkan optimisme Gubernur untuk terus berinovasi lewat aneka program yang mensejahterakan rakyat sekaligus memajukan daerah.
Poin terakhir ini, nyata digenjot duet ODSK, antara lain dengan memanfaatkan posisi Geostrategis Sulut di utara Indonesia, yang tepat berada di bibir Pasifik.
Terbukti, setelah sukses meyakinkan dalam aneka lobi alot sekaligus mensinerjikan dengan sejumlah operator penerbangan langsung internasional, seperti Scoot Tigerair Singapore Manado, lalu Garuda Indonesia Manado Tokyo, dan kemudian China Southern Airlines, telah merealiasikan operasi penerbangannya dari dan ke Manado menuju berbagai negara dunia. Dan itu terjadi jelang Covid selesai.
Bahkan terbaru, adalah, SITC Line. Ini adalah salah satu perusahan cargo shipping terbesar di China. Perusahan ini akan mengoperasikan konektivitas laut dari Pelabuhan Bitung ke berbagai kota pelabuhan di China, Jepang dan Korsel. Transit port Manila dan Davao di Filipina.
Serius? Kapan Mulainya?
Rencana membuka konektivitas laut Sulut ke Pasifik melalui Pelabuhan Bitung oleh SITC ini, tak sekadar narasi atau hanya “mati direncana”.
Sebab, sesuai rencana, 6 dan 7 Februari 2024 mendatang, kapal laut berdaya muat 500 hingga 1000 kontainer milik maskapai laut ini, akan memulai pelayaran perdananya.
Gubernur OD dan Wagub Steven direncanakan akan melepas pemberangkatan awal tersebut dari Pelabuhan Samudera Bitung.
“Persiapan sudah matang. Perijinan kantor perwakilan agent di Bitung lancar. Luarbiasa dukungan Pak Gubernur, Pak Wagub, Pak Walikota Bitung dan tim buat kami,” kata Henry Yap dalam sejumlah rapat maraton dengan Walikota Bitung Maurits Mantiri dan Asisten III Setprov DR Franky Manumpil dan tim pemprov sepekan terakhir ini.
Gubernur bahkan langsung menurunkan tim terkait mengawal kelancaran perijinan hingga akan beroperasi nanti. Sejumlah Kadis di Pemprov Sulut terlihat antusias mensuport SITC dalam berbagai rapat terpadu beberapa hari ini.
Rapat dipimpin langsung Asisten 3 DR. Manumpil ini, dihadiri sejumlah pejabat terkait seperti Kadis Investasi Syaloom Korompis, Kepala Bappeda Ira Katuuk, Kepala Bappenda June Silangen, Kadis Perhubungan Ishak Rey, Kadis Perindag Daniel Mewengkang dan instansi terkait lainnya.
Dan yang menarik, dalam rangkaian rapat tersebut, Pemprov juga ikut meluncurkam sejumlah paket insentif sesuai aturan berlaku bagi SITC ini.
“Tujuannya agar investasi.konektivity ini lancar dan Visi Misi Pak Gubernur dan Pak.Wagub berdasarkan RPJMD tercapai,” kata Asisten 3 DR Manumpil.
Dukungan lintas sektoral terwujudnya investasi SITC ini tidak kalah penting datang dari Kakanwil Bea Cukai Sulbagtara Erwin Situmorang.
Sinergitas dengan Pempov, mendorong sosok Kakanwil Situmorang mendukung penuh persiapan SITC.
“Luar biasa dukungan sinergi pemerintah,” kata Allan perwakilan Bonaventura di Sulut.
Yang pasti, kehadiran SITC (Shantung International Transportation Company), akan menghidupkan roda perekonomian Sulut bahkan banyak provinsi di kawasan Indonesia Timur, berputar semakin cepat.
Artinya, selama ini, Indonesia Timur seperti Sulawesi, Maluku, Papua, memiliki aneka ragam potensi.laut dan hasil bumi lainnya. Semuanya sangat diincar investor manca negara.
Tapi fakta selama ini buktikan, semua produk daerah tak bisa langsung dipasarkan ke mancanegara. Karena tak ada kapal cargo pengangkut langsung ke mancanegara. Semuanya malah berpuluh tahun, harus melalui Surabaya atau Jakarta.
Nah, SITC hadir di Bitung. Melalui agency mereka PT Bonaventura, salah satu cargo shipping besar asia ini, diyakini akan memotong high cost pemasaran selama ini via Jawa. Apalagi mereka telah memastikan akan beroperasi sebulan 2 x.
“Kami optimis dengan kehadiran SITC Line. Dan akan dukung penuh agar bisa sustain,” kata Wakil Ketua Kadin Sulut Flori Tampi Sumerah.
Flori yang juga Ketua Tim Task Force Bisnis Sulut Mindanao ini, ikut dampingi persiapan operasinal SITC.
Pengusaha senior Sulut Agus Abidin dan pengusaua agro sekaligus eksportir Sulut Jeffrey Jocom yang telah ikut didatangi tim SITC dalam negosiasi kerjsama mengakui sangat terbantu terbukanya jalur SITC ini.
“Nelayan, petani, hingga pekerja pabrik dan buruh akan kembali bergairan. Ini efek ekonomi luarbiasa,” aku mereka.
Wagub Steven Kandouw: Konektivitas di Sulut Gerbang Pasifik yang Dibuka Pak Gubernur OD Kian Lengkap: Udara ada Scoot, China Southern dan Garuda Tokyo, di Laut skarang ada SITC Line!
“Konektivitas di Sulut sebagai Gerbang Pasifik Indonesia, yang dimotori Pak Gubernur OD, kian lengkap,” kata Wagub Kandouw.
“Artinya, di udara ada tiga penerbangan internasional seperti Scoot singapore manado seminggu 5 x, Garuda Tokyo seminggu sekali, dan China southern Airlines seminggu 4 x bahkan akan daily,” kata Wagub.
Sementara diakui Allan, kemajuan Sulut sekarang kian dilirik pasar Asia.
“Apalagi kemajuan dipadu dengan komitmen pemimpin daerah laurbiasa. Dan diakui, pengusaha mancanegara khususnya di Asia yakin komitmen pro investasi Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw dibalik kemajuan ini sangat mendorong mereka membuka Bitung,” tegas eksportir muda ini penuh semangat.
Kehadiran SITC Line so pasti akan semakin mengkonkritkan program ODSK dalam menjadikan Sulut sebagai International Hub wilayah Indonesia Timur.
“Tak sekadar konektivitas udara dari dan ke Manado menuju ke pasar Asia Hinga dunia yang dipelopori Pak Gubernur Olly Dondokambey, tapi juga program Pak Gubernur agar melalui pelabuhan Bitung kita akan jadikan Sulut motor kemajuan perekonomian Indonesia bagian Timur,” kata Wagub.
ODSK Terus Bekerja: Disela Kesibukan Pilpres, Pileg, tetap Fokus Urus Kemajuan Daerah
Finally, ODSK terus bekerja! 2024 akan menjadi tahun politik tersibuk tapi juga tersukses bagi kemajuan daerah dan terutama kesejahteraan rakyat.
Dengan kata lain, ODSK sebagai duet pemimpin Sulut membuktikan, kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat adalah keutamaan, tak bisa ditinggalkan meski saat ini berdua mereka sebagai kader Partai PDIP, sedang disibukkan memenangkan Pilpres dan Pileg di Pemilu 2024 ini.
“Sulut hebat harus kita wujudkan. Pilpres dan Pileg harus dimenangkan tapi juga kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah adalah harga mati,” tegas Gubernur OD berulangkali.
Maju terus. Tuhan memberkati Sulawesi Utara.
Penulis: Dino Gobel