Manado, BeritaManado.com — November 2022 ini Kota Manado mengalami deflasi sebesar 0,31 persen.
Sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 3,32 persen dan inflasi yoy sebesar 4,30 persen.
Data tersebut dirilis oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) pada Kamis (1/12/2022) secara daring lewat zoom meeting dan saluran YouTube.
Dilihat dari inflasi mtm, Kota Manado menempati urutan ke-12 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-83 secara nasional.
Sedangkan secara yoy Kota Manado menempati ututan ke-13 di Pulau Sulawesi dan urutan ke-84 secara nasional.
Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara yoy 8 kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu:
– kelompok transportasi sebesar 25,44 persen,
– kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,55 persen,
– kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,89 persen,
– kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,27 persen,
– kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,03 persen,
– kelompok kesehatan sebesar 1,03 persen,
– kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,83 persen,
– kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,42 persen.
“Dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,52 persen dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,51 persen, sedangkan kelompok pendidikan cenderung stagnan,” ujar Kepala BPS Sulut Asim Saputra.
Penyumbang inflasi terbesar secara yoy pada bulan November yaitu angkutan udara sebesar 1,2068 persen dan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,1784 persen.
Sementara, penyumbang deflasi terbesar secara mtm pada bulan November 2022 yaitu angkutan udara sebesar 0,1463 persen.
“Penyumbang inflasi terbesar adalah ikan cakalang atau ikan sisik sebesar 0,0621 persen,” kata Asim.
Diketahui, dari 90 kota pantauan IHK nasional, inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Tanjung Selor sebesar 9,20 persen dan terendah terjadi di Kota Ternate sebesar 3,26 persen.
(srisurya)