
Manado, BeritaManado.com – Dipercayakan mengemban tanggung jawab sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (BI Sulut) dikatakan Andry Prasmuko sebagai sebuah kehormatan.
Hal itu disampaikan Andry usai pelaksanaan Pengukuhan Kepala Perwakilan BI Sulut yang dipimpin oleh Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti di Wale Tondano, lantai 3 Kantor Perwakilan BI Sulut, Jumat (4/11/2022).
“Provinsi ini sudah sangat terkenal. Bukan hanya pariwisatanya tapi sektor ekonominya itu potensinya sangat banyak,” ujar Andry Prasmuko.
Andry melanjutkan, saat datang ke Sulut, dirinya pun terkesan karena menurut informasi yang diterimanya, Sulut adalah provinsi yang hijau.
Hijau di sini bukan hanya karena Sulut dikenal sebagai provinsi nyiur melambai sehingga banyak pohon kelapa, tapi juga karena pengelolaan lingkungannya.
“Saya dengar, pengelolaan lingkungannya sudah hijau, penggunaan listriknya juga lebih banyak dari geothermal, kalau tidak salah itu hampir 40 persen, tidak menggunakan bahan bakar fosil. Itu kan sudah keren sekali,” kata Andry.
Hal itu disebut Andry menjadi modal utama dari Sulawesi Utara dari sisi perekonomian.
Itu sebabnya, Andry merasa terhormat dan akan melanjutkan hal baik yang telah dibuat oleh Kepala BI Sulut sebelumnya, Arbonas Hutabarat.
“Semoga juga nanti bisa lebih baik lagi. Kami tetap fokusnya seperti yang dikemukakan Pak Gubernur yaitu kami harus mensupport Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Itu masalah yang paling utama. Jadi ya kami berharap bahwa Bank Indonesia bisa berperan serta tentunya dengan pemerintah daerah untuk menjaga kecukupan pangan supaya tidak menjadi faktor pendorong inflasi,” jelas Andry.
Penting untuk menjaga kecukupan pangan karena jika pangan tercukupi maka hal lainnya akan turut menjadi baik.
Itu sebabnya, Andry memastikan, sinergitas tetap menjadi hal yang dibutuhkan karena Bank Indonesia tidak bisa berjalan sendiri.
“Kita mengoptimalkan yang namanya tim pengendalian inflasi daerah yang ada di masing-masing pemerintah kota kabupaten. Tidak bekerja sendiri-sendiri tapi dikoordinasikan oleh provinsi. Harapannya seperti itu sehingga untuk wilayah Sulawesi Utara, bisa tercukupi dan harganya tidak melonjak atau turun terlalu jauh,” pungkas Andry.
Diketahui, Andry Prasmuko sebelumnya menjabat sebagai Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan Arbonas Hutabarat yang mengabdi di Sulut sejak 2019 kini dipercaya sebagai Kepala Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan Bank Indonesia.
(srisurya)