Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Kota Manado

Pengucapan Syukur Tiba, Hindari Konsumsi Daging Satwa Liar, Terancam Punah dan Dilindungi

by Finda Muhtar
Kamis, 22 September 2022, 07:34 am
in Kota Manado
A A
  • 1share
Koordinator Edukasi Program Selamatkan Yaki, Purnama Nainggolan, mengedukasi pembeli dan pedagang di Pasar Tomohon untuk tidak lagi menjualbelikan daging satwa liar, terancam punah maupun yang dilindungi.(Dok. Selamatkan Yaki)

Manado, BeritaManado.com – Akhir bulan September 2022 ini, masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) kembali merayakan Hari Pengucapan Syukur secara serentak, bertepatan pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Provinsi Sulut.

Pada hari besar tersebut, masyarakat diingatkan agar tidak mengonsumsi satwa liar, terancam punah dan dilindungi.

Pasalnya, kenaikan akan permintaan daging satwa liar terjadi, mengingat pengucapan menjadi tradisi untuk saling menjamu tamu di rumah-rumah dengan berbagai menu yang beraneka ragam termasuk aneka lauk berupa daging.

Rivaldi, salah satu pedagang di Pasar Tomohon mengatakan di saat pengucapan pasti ada kenaikan penjualan setidaknya 50 persen dan lebih.

Ini juga diakui oleh Fenly Leiley, salah seorang pemasok daging ke pasar-pasar di Minahasa.

Leiley yang rutin memasukkan daging satwa ke pasar mengatakan, kenaikan ini pasti terjadi baik paniki atau kelelawar, tikus, ular dan babi hutan.

Tetapi sebagai pemasok, ia juga sudah mengetahui mana hewan yang dilindungi dan terancam sehingga tidak menjual daging-daging tersebut.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sulawesi Utara Askhari Masiki menjelaskan, bahwa saat ini banyak satwa liar yang telah terancam, dilindungi dan semakin menurun keberadaannya.

Askhari mengatakan, pengucapan sedianya jangan menyediakan satwa liar, karena masih banyak pilihan seperti ayam, ikan dan lainnya.

“Semua stakeholder harus berperan aktif menjaga dan melestarikan satwa liar karena tanpa satwa liar maka hutan kita akan sunyi apalagi jika terjadi kepunahan maka pastilah hutan kehilangan keseimbangan,” ujarnya dalam rilis ke redaksi BeritaManado.com, Rabu (21/9/2022).

Askhari menambahkan, masih banyak alternatif yang bisa dikonsumsi dibandingkan pilihan makanan yang menghilangkan sumber daya dan hewan langkah di alam yang begitu baik dan cantik.

Selain karena faktor keseimbangan memakan satwa liar juga berpeluang bagi terjadi penularan penyakit dari satwa ke manusia atau sebaliknya.

Sementara itu, Heru Setiawan, selaku Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Manado menyampaikan bahwa Sulawesi Utara memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan unik bahkan cuma ada di Sulut (endemik).

Kelima satwa liar prioritas nasional yang dilindungi seperti anoa, babi rusa, tarsius, yaki dan maleo yang semuanya ada di Sulawesi Utara adalah keragaman hayati yang patut disyukuri dan dilestarikan.

“Namun masyarakat banyak tidak pernah melihat anoa dan babi rusa. Sebab itu kami gencar melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah karena menyadari pentingnya edukasi di generasi muda. Saat ini juga ada Anoa Breeding Center (ABC) sebagai upaya melestarikan anoa yang adalah endemik Sulut,” jelasnya.

Selamatkan Yaki sendiri selama ini sangat fokus dengan keberadaan satwa liar, terus memberikan motivasi dan edukasi kepada warga.

Purnama Nainggolan, Koordinator Edukasi Program Selamatkan Yaki mengatakan, yaki adalah satwa liar yang cuma ada di Sulawesi Utara, yang sudah terancam punah dan dilindungi.

Dan tentu saja kondisi ini tidak terjadi hanya pada jenis Yaki tetapi satwa liar lainnya.

Meski diakui, tidak semua satwa liar dilindungi namun penurunan jumlahnya yang signifikan akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem alam.

Dari banyak survey yang dilakukan di pasar sejak 2011, menunjukkan bahwa supply satwa liar seperti paniki, ular dan lainnya saat ini bukan lagi dari wilayah Sulawesi Utara tetapi dari Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan provinsi lainnya di Indonesia.

Selain karena perburuan dan kerusakan hutan, keberadaan satwa liar terancam pola konsumsi masyarakat.

“Untuk itulah kami menghimbau agar warga Sulut bisa menyajikan daging-daging yang ramah lingkungan, tanpa mengurangi sukacita di hari pengucapan syukur,” pesan Nainggolan.

(***/Finda Muhtar)






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 1share
Tags: pengucapan syukurpurnama nainggolansatwa liarselamatkan yaki

Berita Terkini

Drevy Malalantang Dukung Pengembangan Kompetensi SDM Ekonomi Kreatif di Sulut

Drevy Malalantang Dukung Pengembangan Kompetensi SDM Ekonomi Kreatif di Sulut

20 Mei 2025

P2KL Penuhi Undangan Wagub Sulut Victor Mailangkay, Ini yang Dibahas

20 Mei 2025
Drevy Malalantang Bagikan Jurus Jitu Kelola Kampung Wisata di Tomohon

Drevy Malalantang Bagikan Jurus Jitu Kelola Kampung Wisata di Tomohon

20 Mei 2025
Konsep Otomatis

Upaya Mencari Keadilan Keluarga Tahanan Polda Sulut yang Meninggal, Sebut Ada Dugaan Kelalaian Oknum Penyidik

20 Mei 2025
Punya Motor Matik? Ini Pentingnya Perawatan Drive Belt

Punya Motor Matik? Ini Pentingnya Perawatan Drive Belt

20 Mei 2025
Simak! Ini Waktu yang Tepat Ganti Minyak Rem

Simak! Ini Waktu yang Tepat Ganti Minyak Rem

20 Mei 2025

Pelindo Manado Gandeng Kejati Sulut Gaungkan Semangat Integritas di Hari Kebangkitan Nasional

20 Mei 2025
Irup di Peringatan Harkitnas ke-177, Wabup Theodorus Kawatu: Asta Cita jadi Kompas Utama Kebangkitan Nasional

Irup di Peringatan Harkitnas ke-177, Wabup Theodorus Kawatu: Asta Cita jadi Kompas Utama Kebangkitan Nasional

20 Mei 2025
Prabowo Subianto Rombak Pimpinan Pajak dan Bea Cukai, Angkat Bimo Wijayanto dan Letjen Djaka Budi

Prabowo Subianto Rombak Pimpinan Pajak dan Bea Cukai, Angkat Bimo Wijayanto dan Letjen Djaka Budi

20 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.