Manado, BeritaManado.com – Kasus kriminalitas belakangan ini sering terjadi di Manado.
Tidak hanya perkelahian atau penikaman yang dipicu oleh minuman keras (miras) berujung balas dendam, tapi bahkan ada yang tanpa alasan.
Kasus panah wayer dan begal juga masih terjadi yang kebanyakan dilakukan di malam hari.
Warga Manado pun mulai resah karena kota yang dianggap aman ini, ternyata mulai berubah.
Manado menjadi kota yang tidak aman, khususnya pada malam hari.
Meresahkan, karena banyak warga kota Manado yang masih harus bekerja sampai larut malam, diantaranya tukang ojek, baik konvensional maupun online.
Belum lama, kejadian penikaman hingga menyebabkan korban meninggal dunia terjadi di Jalan 14 Februari.
Korban diketahui perantau asal Toli-toli yang bekerja sebagai tukang ojek online, saat kejadian sedang berteduh karena hujan lalu ditikam oleh 2 orang remaja usia 17 tahun.
Hal-hal tersebut kemudian tertuang dalam surat terbuka yang ditulis oleh Frederik Lumalente atau yang lebih dikenal dengan nama Didi Roa.
Entertainer, MC, penggiat media sosial yang sering dijuluki walikota netizen ini pun akhirnya menulis terbuka yang ditujukan kepada Kapolda Sulut, Kapolresta Manado dan Walikota Manado.
Selain mencurahkan keresahan tentang keamanan kota Manado, Didi juga mengatakan, merupakan hal yang penting untuk memberi efek jera bagi para pelaku tindak kriminalitas, termasuk mereka yang sering membawa senjata tajam kemana-mana.
“Saya orang awam dan tidak mengerti hukum, tapi jika hukum tidak ada efek jera sama sekali maka bukan tidak mungkin pembunuhan dengan memakai sajam akan sering terjadi karena hukuman tidak memberikan para pelaku rasa kapok atau tobat tapi mereka akan terus mempermainkan hukum ini,” ujar Didi dalam surat terbukanya.
Didi pun mengajak semua pihak untuk menaruh perhatian pada hal ini dan mencari solusi bersama agar masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman dan aman di Kota Manado meski itu di malam hari.
Sekaligus, Didi meminta agar lampu-lampu jalan yang padam dapat diperbaiki dan titik-titik di kota Manado yang belum memiliki penerangan agar segera diadakan karena jika kota terang maka akan lebih nyaman.
“Kita jangan diam saja karena kita tinggal dan bekerja di Kota Manado, kita buat kota ini menjadi kota kasih bukan kota bar-bar,” kata Didi.
Diketahui, Anggota DPR RI dapil Sulut Hillary Brigitta Lasut SH LLM langsung menanggapi surat terbuka ini dan bersama timnya akan segera menindaklanjuti keresahan warga.
Untuk membaca surat terbuka Didi Roa selengkapnya dapat membuka link di bawah ini:
(srisurya)